Mysha || 33

324K 14.6K 356
                                    

"Mari mencoba selesaikan masalah dengan pikiran yang tenang, kepala dingin, dengarkan dengan hati, dan pahami dengan tulus."

---


Malam hari tiba, gadis cantik bernama Mysha ini tengah menyiapkan semua perlengkapan untuk besok bersekolah. Menyetel Alarm agar ia tidak kesiangan, menjadwal buku pelajaran agar besok pagi tidak keteteran.

Setelah menyelesaikan itu semua, gadis yang kini mencepol rambutnya asal itu berjalan ke arah kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

"Akhh–" rintih Mysha seraya memegangi kepalanya yang sangat pusing. Gadis itu mengurungkan niatnya tadi, ia berjalan gontai mengarah ke pinggir ranjang tidurnya lalu duduk disana.

Rasa kantuk melanda Mysha saat ini, gadis itu berbaring, lalu mencoba untuk melelapkan dirinya.

***

Terik sinar Matahari pagi hari ini sangat menyilaukan ruangan serba abu ini, membuat sang pemilik kamar terusik dari tidurnya, dilihatnya jam dinding yang menempel didinding kamarnya.

Pukul 07.01

Sial! Erlangga telat.

Lelaki itu bergegas berjalan menuju kamar mandi. Persetan dengan kolor bermotif doraemonnya itu termampang jelas.

Setelah beberapa menit, Erlangga sudah siap. Cowok itu turun dari kamar, tergesa-gesa hingga lupa mengikat tali sepatunya.

"Tali sepatunya Den, nanti Den Erlangga kesandung." Erlangga menoleh, ditampilkannya senyuman sekilas pada asisten rumah tangganya itu.

Erlangga berlari menuju mobilnya, diambilnya ponsel dari saku bajunya.

Cewe bawel

Erlangga?

Udah jam set7 masa lo blm sampe juga?

Katanya mau jemput gue masyaallahhhhh

Lang?

Udah telat iniiiiii

Lo kesiangan?

35 panggilan tak terjawab

P

P

Erlanggaaaaaaa qausarrrrrr bangonnnn!!!!!!

Gue telat iniiiii

Eh mksdnya kita telatttt

Langggggggg😫

Gue duluan deh ya, babay, gausah sekolah aja kalo udah siang banget oke?

Bye

Mysha sayang Erlang💜

Erlangga merasa tak enak hati, pasalnya kemarin ia berjanji akan menjemput Mysha. Cowok itu segera menancapkan gasnya, dan menuju sekolah.

Sesampainya disekolah, pagar benar-benar tertutup rapat. Erlangga benar-benar telat. Diliriknya jam Arlojinya, pukul 8 pas.

Erlangga menghela nafasnya gusar, pasalnya hari ini ia ulangan harian Matematika. Bisa marah Elise jika Erlangga ketahuan bolos dan mendapat nilai enol.

***

"OJI! BALIKIN!" teriak Shiren seraya mengejar Oji yang kini mengambil kipas tangannya. Barang itu sangat berharga kah untuk Shiren? atau diberi oleh gebetannya?

"Ambil kalo bisa." ejek Oji.

Shiren menggeram kesal, gadis itu menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. Terlihat raut wajahnya sangat merah.

"BALIKIN MONYET!" teriaknya. Mysha dan Meira melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Woi, balikin, kualat lo ngerjain cewek." timpal Syifa.

"Ogah, ambil sendiri kalo emang dia butuh." ucap Oji enteng. Pasalnya tubuh Shiren sangat kecil untuk menggapai kipasnya yang berada ditangan Oji.

"Ngeledek lo ya! gue gak nyampe!" pekik Shiren.

"Balikin Ji, gue kasi ingusnya Raka ngehe lo." kata Meira seraya terkekeh.

"Ish! MAMAAAAAAA!" teriak Shiren membuat seisi kelas menatapnya lalu tertawa kecil.

Oji membekap mulut Shiren, "najis ngaduan!" kata Oji.

"Mphh–lepass!"  Shiren berhasil melepaskan mulutnya dari tangan Oji.

"Tangan lo gak cocok megang mulut gue! haram!" kata Shiren kesal. "Balikin!" lanjutnya.

"Balikan? kita belum jadian, sayang." goda Oji.

"Woi gila, balikin!" ujar Pandu.

"Balikin Ji, tar ngadu berabe lo urusannya sama banteng betina." celetuk Raka.

"DIEM LO BIKIN EMOSI AJA!"

"Balikin Ji, kena azab tau rasa lo." timbrung Mysha.

"Ogah, dia yang butuh harusnya ngambil sendiri lah. Masa gue yang ngasih." kata Oji.

Shiren pasrah, ia duduk disamping Mysha dengan raut wajah kesal.

"Awas aja lo!" ancam Shiren seraya mengipasi lehernya yang keringatan akibat mengejar Oji tadi dengan tatapan mata yang sangat tajam. Setajam silet.

Oji hanya menjulurkan lidahnya pada Shiren, membuat gadis itu semakin geram.

"Ini Bu Nadia gak dateng?" tanya Shiren.

Mysha menggidikkan bahunya, "entah."

"Mungkin telat." sahut Meira.

Mysha terdiam. Mencerna kata telat. Ngomong-ngomong soal telat– Ah ya! Erlangga kan telat! bagaimana dengan nasib cowok itu?

Mysha menepuk jidatnya, "anjir, lupa!" kata gadis itu lalu keluar dari kelas.

Mysha celingak-celinguk apakah ada guru yang lewat? dan aman.

Mysha berjalan menuju gerbang sekolah. Dan benar, itu adalah mobil Erlangga. Pasti cowok itu bingung ingin masuk bagaimana.

Mysha membuka sedikit gerbang sekolah.

"Mau kemana kamu?" tanya Satpam yang menjaga gerbang.

"Anu.. beli.. Apa dah.. Kertas scrab ah ya kertas scrab!" ujar Mysha seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Mau bolos kamu, Mysha?!"

"Kaga Pak, kalo bolos saya pasti bawa tas." jawab Mysha.

"Lalu?"

"Saya mau ke tukang fotocopy, Bapakkkkkk." ujar Mysha.

Satpam itu tidak percaya, "halah, bohong kamu!"

"Sumpah, suwer!" kata Mysha seraya mengangkat tangannya ke udara dengan jari berbentuk V.

"Saya gak percaya, sudah sana kamu masuk!"

"Pak, saya cantik gak?" tanya Mysha membuat Satpam itu terdiam.

"Cantik kan? masa cantik gini tukang bohong." sambung Mysha.

"Masuk, Mysha."

"Pak, Bapak bisa dijerat pasal loh Pak, melarang kewajiban anak sekolah untuk melaksanakan kewajibannya yaitu belajar. Kan kertas scrab ini untuk belajar, Pak." kata Mysha.

"Bener kamu?"

Mysha mengangguk mantab. "Iya, Pak!"

"Ya sudah, jangan lama–lama dan balik lagi!"

"Siap 86!"

וו×


See u next part!❤❤❤

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA UNTUK YANG MENJALANKAN!

Jangan lupa vote dan komen

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now