Mysha || 71

303K 14.9K 1.4K
                                    

"Selalu ingat bahwa boleh saja beberapa orang datang hanya untuk menyakitimu, namun itu tidaklah selalu menjadi pertanda bahwa kau layak untuk disakiti. Bukan selalu salahmu."

–o0o–

Pada saat malam hari, Mysha tengah sibuk menyalakan api unggun. Karena malam ini juga sangat dingin sekali. Suhunya bisa mencapai 14°C. Bahkan terkadang apinya saja mati sendiri karena suhu yang sangat dingin ini.

"Kayu bakar udah siap?" tanya Erlangga.

Mysha mengangguk seraya tersenyum, "Siap!" jawabnya dengan semangat.

Namun, setelah itu Yara datang dengan menggelendoti Erlangga di belakangnya. Mysha risih akan itu, rasanya ingin sekali menjambak gadis itu lalu menyingkirkannya.

Mysha mendekati Erlangga dan juga Yara, "Lang, nyalain apinya, gue takut." kata Mysha.

"Kan masih ada Aldito, Revan, Darren atau gak yang lainnya. Kenapa sama Erlangga sih?" ujar Yara tidak santai, membuat Mysha kesal bukan main.

Saat ingin membalas ucapan Yara, Revan datang bersama Meira, "Lang, nyalain api unggun. Mysha sama Meira mau nyiapin makanan buat malem." kata Revan.

Thanks, Van. batin Mysha.

"Gue ikut!" kata Yara.

"Jangan, lo disini aja ditemenin sama Kinara. Bahaya kalo lo nyemplung api," ucap Revan. Mysha, Erlangga dan yang lainnya terdiam menahan tawa. Yara hanya diam dan mencebikkan bibirnya kesal. Lalu gadis itu duduk dipinggir tenda, Mysha pun mulai melangkahkan kakinya bersama Meira ke arah panggangan sambil berkata, "Duduk yang anteng ya cantik, jangan kemana-mana, muahh!" kata Mysha seraya terkekeh.

"Bacot!"

"Yar, mulut lo.." tegur Erlangga.

"Ish!" desis gadis itu kesal. Kali ini tidak ada yang dipihaknya.

Kinara pun datang menemani Yara. Gadis itu memainkan ponselnya saja tanpa berkata apapun.

"Ngapain lo disini?" tanya Yara ketus.

"Nemenin lo." jawab Kinara tak kalah ketus.

"Gue gak perlu teman."

"Jangan belagu," ujar Kinara. Yara yang mendengar itu hanya tersenyum kecut, ia kesal dengan semua orang yang ada disini.

Ini sudah pukul 9 malam. Mysha dan teman-temannya juga anak Geuvast sudah berkumpul di depan tenda memutari Api unggun.

Revan dan Mysha bernyanyi, Erlangga bermain gitar. Semuanya ikut bernyanyi mendalami lagu, menghabiskan waktu malam ini. Malam yang entah bisa di ulang kembali atau tidak. Tidak ada yang tau.

Tubuh Mysha mendadak menggigil, gadis itu lupa memakai sarung tangan, kaos kaki dan juga sepatu tebalnya.

Ia tetap ingin melanjutkan nyanyiannya sampai selesai, dipertengahan lagu, gadis itu tidak bisa lagi menahan dinginnya hawa puncak. Ia memeluk dirinya sendiri dan berhenti menyanyi. Meira dan Shiren pun langsung menghampiri gadis itu, "Lo dingin?" tanya gadis itu.

"I–iya.." jawab Mysha kaku.

Erlangga dan Kinara pun langsung membopong Mysha berjalan ke kamar untuk menghangatkan badannya. Saking dinginnya, asma Mysha kambuh. Dadanya sangat sesak, bahkan berbicara pun tidak bisa.

BRUK

"YARA!" pekik Darren dari belakang. Yara pingsan, Erlangga bingung, harus memilih yang mana.

"Ban..tu..Yar..a.." kata Mysha terbata-bata. Nafasnya susah dikendalikan, Meira datang untuk menggantikan posisi Erlangga. Shiren pun dengan cepat melepas sarung tangannya dan memakaikannya pada Mysha.

Erlangga langsung berlari ke arah dimana Yara pingsan, lalu membopong gadis itu ke arah kamar.

Kondisi Mysha memburuk, nafasnya sangat sangat berat. Bahkan suara nafasnya sangat terdengar. "Van, siapin mobil Rio, kita pinjem buat nganter Mysha kerumah sakit. Nanti kalo Yara kenapa-napa kan masih ada mobil Darren! Cepet!" desak Kinara. Revan pun mengangguk dan langsung mencari kunci mobil Rio.

Mobil siap, Kinara, Meira dan Shiren pun naik di dalamnya bersama Mysha. Revan yang membawa mobil, "Usahain anget tangannya!" suruh Kinara dari depan. "Van! ngebut!" pekik Meira.

"Kuat, Sha, kita ke rumah sakit!"

Beda halnya dengan Yara, gadis itu terlihat baik-baik saja. Erlangga menaruh badan Yara di sofa, "Kita bawa ke rumah sakit aja!" kata Aldito.

"Siapin mobil Rio!"

"Dipake sama Mysha buat ke rumah sakit, asmanya kambuh!" jawab Aldito.

"Mobil Dar–"

"Gak usah, Lang.." kini, Yara yang menjawab. Gadis itu sadar, Erlangga langsung memberikan minum kepada Yara. Yara menolak. "Minum dulu, Yar. Jangan sampe dehidrasi!" kata Erlangga tegas pada Yara. Pasalnya Erlangga sudah panik setengah mati. Begitupun teman-teman Erlangga yang lainnya.

"Gak mau," kata Yara.

"Keadaan badan lo gimana sekarang? kita ke rumah sakit sekarang, gak banyak alesan!" kata Erlangga.

Yara menggeleng, "Gue gak kenapa-napa." jawab Yara.

"Bukanny–"

"Gue cuma gak suka lo peduli sama Mysha, Lang!" jawaban Yara justru membuat Erlangga sangat marah, begitupun yang lainnya.

"Gue gak suka lo deket-deket sama Mysha! lo cuma buat gue Erlangga! gue butuh lo!"

"Tapi gak dengan cara ini Yar, Mysha sakit, dia juga butuh kita-kita. Lo liat? siapa yang bawa dia? cuma Revan! yang lain cewek, kalo ada apa-apa? gimana? coba lo ada di posisinya." kata Erlangga.

"Tapi gue–"

"Lo tetep disini, gue mau nyusul Mysha sekarang."

"Tapi, Lang–"

"Plis, jangan egois." kata Erlangga lagi. Dan kali ini, Erlangga benar-benar pergi untuk Mysha, dan meninggalkan Yara.

Erlangga memasuki ruangan dimana Mysha di rawat. Gadis ini sangat terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Gimana keadaannya?" tanya Erlangga seraya melepas jaketnya.

"Kita terlambat bawa dia kesini Lang, asmanya kambuh sampe dia pingsan. Dan itu, bahaya kata dokter. Sampe ke ulang lagi, nyawa Mysha–"

"Ya, gue paham."

"Gue gak bisa hubungin siapapun, cuma gue yang Mysha punya.." ujar Kinara.

"Gimana Yara? kondisinya parah? kok lo bisa kesini?" tanya Shiren.

"Itu gak penting, sekarang lebih penting keadaan Mysha." kata Erlangga. Cowok itu duduk disamping brankar dimana Mysha tidur. Terlihat wajah Erlangga sangat cemas, Revan, Shiren, Kinara, dan Meira pun keluar dari ruangan Mysha dan membiarkan Erlangga yang menunggunya.

"Maafin gue Sha.."

וו×

Seperti permintaan kalian ini panjangggggg, gak panjang-panjang banget sih. Tapi part ini aku panjangin lagi, aku comot dari part selanjutnya. Untuk kalian.

Jadi, jangan bosen-bosen baca Mysha!

Konflik gak cuma sampe sini!

Jangan lupa vote dan komen!

TERIMAKASIH💖

Insta: @nitaayunii

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now