01 - 6 : KUPU-KUPU DI MALAM YANG HANGAT

199 22 0
                                    

“Hyung, aku pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Hyung, aku pulang.” Saat Kangtae tiba, Jaesu sudah menunjukkan tanda tangan tiruan Go Munyeong itu pada Sangtae, dan Sangtae sedang memandanginya dengan sangat serius.

Jaesu dan Kangtae penuh harap, tapi ….

“Palsu,” sebut Sangtae, selesai menilai. “Ini palsu. Ini palsu. Ini palsu!” Sangtae mengucek-ngucek kertas tanda tangan itu dan—Ah, Kangtae memang bersalah. Lalu Sangtae pergi menyembunyikan diri ke dalam lemari kain, dan Kangtae dan Jaesu berusaha membujuknya untuk keluar.

“Hyung, aku memang salah. Maaf,” ucap Kangtae di depan lemari. “Hari ini aku sangat sibuk, tidak sempat minta tanda tangan.”

“Anak kecil saja tau, kalau berbohong itu gak boleh. Bohong! Bohong, bohong, bohong, bohong!” Sangtae sangat marah pada Kangtae.

“Besok kita ke toko buku yuk? Beli buku dinosaurus? Hyung kan sudah lama ingin beli itu. Hyung?” Kangtae terus membujuk, tapi …

Di dalam lemari, Sangtae terus saja bermantra tentang bohong itu tercela dan semacamnya. Ah, Kangtae tidak tahu harus bagaimana. Dia melemas di lantai dan bersandar ke tumpukan selimut dan bantal di dekat lemari kain tempat Sangtae memarah.

“Ah, menyedihkan, sumpah,”
komentar Jaesu, di dekat Kangtae. “Semua ini gara-gara perempuan yang namanya Go Munyeong itu, pokoknya. Gimana, hah? Aku bakar saja gitu, buku-bukunya? Aku bakar saja? Aku bakar, ya, bakar?”

“Hah? Jangan, jangan, jangan, jangan. Jangan, jangan, jangan.” Sangtae langsung keluar dari lemari dan meracau melarang Jaesu membakar buku-buku favoritnya.

“Jangan? Jangan dibakar?”

“Jangan!”

Sementara Sangtae ribut menjaga buku-bukunya dari Jaesu dan Kangtae menengahi mereka, pesan singkat terus berdatangan ke ponsel Kangtae, dari Wadir Lee.

Wadir Lee menulis, ‘Selamat malam. Maaaf mengganggu. Saya Lee Sangin, Wakil Direktur PT Di Atas Segalanya, penerbit buku anak-anak. Pertama-tama, mengenai kejadian terkait penulis kami hari ini, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan kalau Anda tidak keberatan, saya ingin sekali mengobrol panjang lebar dengan Anda. Saya harap, besok kita bisa bertemu di perusahaan kami. Mohon, jangan menolak permintaan ini. Izinkan saya bertemu dengan Anda. Tolong. Tolong!’

Lama sekali, dan barulah Kangtae membaca pesan panjang itu dan membalas, ‘Ya’ pendek saja, pada Wadir Lee. Ah, Wadir Lee jadi bingung karenanya. Dia pun berkomat-kamit tentang haruskah membalas lagi jawaban dari Kangtae itu atau tidak dan … membiarkan televisi menyiarkan beritanya sendirian.

Dalam berita disebutkan bahwa, “Pada pukul enam sore, di RS Universitas Myeongseong, Pak Kim, yang seharusnya diserahkan pada pihak kepolisian atas kasus percobaan bunuh diri bersama putrinya, ditemukan tewas di ruang isolasi, dan saat ini polisi sedang menyelidiki penyebab kematiannya. Diketahui, sebelumnya Pak Lee sempat memicu keributan dalam acara mendongeng yang diselenggarakan pihak rumah sakit untuk anak-anak, sehingga pihak rumah sakit terpaksa menghentikan acara mendongeng tersebut.”

PSYCHO BUT IT'S OKAYWhere stories live. Discover now