16 - 5 : FINDING THE REAL FACE

93 7 0
                                    

Malam telah larut dan sudah tidak terdengar lagi suara-suara debat dari dalam ruang baca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam telah larut dan sudah tidak terdengar lagi suara-suara debat dari dalam ruang baca. Penasaran dengan yang sedang terjadi, Kangtae pelan-pelan masuk ke ruangan itu. Rupanya Sangtae dan Munyeong tengah tidur; Sangtae tertidur membungkuk di meja kerja sambil memegang pensil gambarnya sedangkan Munyeong tertidur menyamping di sofa sambil memeluk coretan-coretan kalimat dongengnya dan berantakan gambar-gambar di meja di dekatnya.

Finding the Real Face. Naskah oleh Go Munyeong dan gambar oleh Moon Sangtae. Kangtae tersenyum melihat coretan itu. Dia bangga pada mereka berdua dan rupanya ini dongeng yang sedang mereka tulis? Kangtae tidak sabar ingin melihat versi yang sudah terbitnya.

Singkat cerita, buku dongeng itu pun terbit. Wadir Lee dan Penata Yoo membawakan satu kardus buku dongeng itu yang masih hangat; Finding the Real Face.

“MUNYEONG-AH, AKHIRNYA BUKU KITA TERBIT!” teriak Wadir Lee dan, “PAK ILUSTRATOR MOON SANGTAE, BUKUNYA SUDAH TERBIT!” tambah Penata Yoo, berteriak juga. Kemudian mereka berdua membawa buku-buku itu ke ruang baca dan memperlihatkannya pada Munyeong, Sangtae, dan Kangtae.

 Kemudian mereka berdua membawa buku-buku itu ke ruang baca dan memperlihatkannya pada Munyeong, Sangtae, dan Kangtae

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Nah, Finding the Real Face. Silakan, masih hangat,” kata Wadir Lee, menyodorkan salah satu buku pada Munyeong.

Tapi Penata Yoo menyerobotnya dan berpindah menyodorkannya pada Sangtae sambil berkata, “Nah, Pak Ilustrator. Anda pasti sudah tidak sabar.”

“Oh, iya. Te-terima kasih. Finding the Real Face, akhirnya terbit. Oh? Naskah Go Munyeong, gambar Moon Sangtae. Namaku ini, namaku! Moon Sangtae!” Sangtae antusias sekali, memperlihatkan namanya itu pada adiknya di sebelah kanan.

Kangtae juga sangat senang, sementara Munyeong bangga.

“Hyung senang?”

“Ya, senang! Se-se-senang. Senang sekali, oh! Ini-ini, ini fotoku ini. Oh!”
DUAR! “Selamat atas karya pertama Anda, Pak Ilustrator!” seru Penata Yoo, meledakkan konfeti.

“Oh ini, oh. Finding the Real Face. Finding the Real Face.” Tiba-tiba Sangtae berlari entah menuju ke mana, dengan sangat berbahagia.

“Mau ke mana, Hyung? Tunggu!” Kangtae menyusul.

PSYCHO BUT IT'S OKAYWhere stories live. Discover now