08 - 7 : SI CANTIK DAN SI BURUK RUPA

91 11 0
                                    

Munyeong sedang membahas dongeng Si Cantik dan Si Buruk Rupa di kelasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Munyeong sedang membahas dongeng Si Cantik dan Si Buruk Rupa di kelasnya. Dia menjelaskan bahwa, “Si Cantik dan Si Buruk Rupa dipopulerkan di Prancis pada abad pertengahan oleh penulis wanita bernama Jeanne-Marie Leprince de Beaumont. Saat dongeng ini difilmkan dan dibuat versi animasinya, dia jadi dikenal oleh seluruh dunia. Seperti yang diketahui banyak orang, dongeng ini mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang dari penampilannya. Tapi itu hanya sekedar pesan orang tua untuk anak-anaknya.

Si Cantik dan Si Buruk Rupa sebenarnya adalah dongeng tentang seseorang yang terkena Sindrom Stockholm. Si Buruk Rupa, yang tinggal sendirian di kastelnya karena dikutuk, menyandera seorang gadis bernama Belle selama kurun waktu tertentu, dan akhirnya mereka berdua saling terbiasa satu sama lain.” (Sindrom Stockholm, adalah respons psikologis dimana dalam kasus-kasus tertentu para sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memedulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu. [id.m.wikipedia.org])

Ju Jeongtae mendengarkan dengan saksama, Areum bahkan banyak mencatat, Perawat Seon mendengarkan dengan miris, dan Dokter Kwon tetap pada mode mengawasinya sebagai seorang dokter.

Pak Kan angkat bicara, “Bukankah cerita itu tentang gadis baik yang berbakti pada ayahnya, lalu terkurung di istana megah dan jatuh cinta pada monster di sana, lalu monster itu berubah menjadi pria tampan karena cinta gadis tersebut. Benar, kan?”

Munyeong tidak menyalahkan pendapat Pak Kan itu, tapi, dia melanjutkan, “Si Buruk Rupa, yang biasanya bersifat egois dan kasar pada Belle pun, kadang menjadi lembut dan menaruh perhatian pada Belle. Dan, Belle yang lugu, dengan mudah, tersentuh oleh perhatian kecil Si Buruk Rupa itu. Belle pun berpikir, bahwa Si Buruk Rupa hanyalah seorang kesepian yang membutuhkan cinta dan kasih sayang dari orang lain, dan dia akan memberikan semua itu padanya, karena dia pikir hanya dirinyalah yang bisa melakukannya.”

“Oh,” Pak Kan tercerahkan, “tapi itu hanya anggapan Belle belaka yang sebenarnya salah?”

“Benar sekali.”

“Tidak!” Areum menyangkal dengan keras hingga berdiri, dan buku catatannya jatuh begitu saja ke lantai.

“Areum-ssi!” Ju Jeongtae perhatian, dan Perawat Seon hampir turun tangan kalau Dokter Kwon tidak melarang dan mengajaknya mendengarkan pendapat Areum terlebih dahulu.

“Si Cantik dan Si Buruk Rupa bukan cerita tentang orang saling menjinakkan yang murahan begitu!”

“Lalu?” Munyeong ingin tahu.

“Si Buruk Rupa terbebas dari kutukan dan berubah menjadi pangeran tampan adalah … karena ketulusan cinta Belle,” Lee Areum emosional sekali.

“Cinta Belle membuat Si Buruk Rupa tersentuh hingga segala sifat buruknya itu lenyap. Cintanya,” Areum seolah berpuisi, “mampu mengobati jiwa Si Buruk Rupa yang terluka. Cinta adalah berkah terbesar yang dilimpahkan Tuhan untuk umat manusia. Begitulah cinta yang sesungguhnya!”

PSYCHO BUT IT'S OKAYWhere stories live. Discover now