09 - 3 : JAGA DIA BAIK-BAIK

77 9 0
                                    

Hari ini di RSJ OK ada Kelas Musik. Kelasnya ramai-riang dipimpin langsung oleh Direktur Oh. Rupanya Direktur Oh pandai bernyanyi dan bermain gitar. Semua pasien mengikuti nyanyiannya dan bahkan sedikit menari, kecuali Bu Park yang tak peduli dan Go Daehwan yang entah tidak punya cukup tenaga atau hanya malas. Begitu kelas selesai, semua pasien kembali ke kamar rawatnya, kecuali Go Daehwan yang perlu diajak bicara oleh Direktur Oh.

“Cuaca sedang cerah. Bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar di taman? Hm?” tawar Direktur Oh, mengajak.

Go Daehwan mendongak dan dia dan Direktur Oh pergi jalan-jalan di taman rumah sakit, dan menuju suatu balai-balai di sana.

Go Daehwan mendongak dan dia dan Direktur Oh pergi jalan-jalan di taman rumah sakit, dan menuju suatu balai-balai di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Direktur Oh mengobrol, “Kau tidak ingin bertemu dengan putrimu? Kudengar sih kelasnya menyenangkan. Aku juga ingin bergabung kapan-kapan.”

“Anak itu,” Go Daehwan bicara, “sama saja dengan perempuan itu.”

“Perempuan itu?” Direktur Oh mengintip.

“Semua orang tertipu olehnya. Di balik wajah manisnya yang bagai malaikat, ada Iblis yang bersemayam.” Go Daehwan benci sekali pada perempuan itu.

Direktur Oh menarik napas dan berkata, “Setiap orang memiliki sisi baik dan sisi buruk. Mereka tidak selalu menetap.”

“Perempuan itu monster! Dia tidak segan membunuh. Dia membunuh orang.” Sampai kapan pun Go Daehwan tidak akan pernah melupakannya.

“Lalu di mana monster itu sekarang?” Direktur Oh bertanya, ingin tahu.

“Sudah mati,” Go Daehwan mengawang-awang, “aku membunuhnya, tapi—Aargh, argh,” kepalanya agak sakit, “tapi dia sudah kembali lagi. Dia datang untuk membunuhku. Dia akan membunuhku!” Go Daehwan ketakutan karenanya. Direktur Oh pun menenangkannya dengan beberapa tepukan tangan.

 Direktur Oh pun menenangkannya dengan beberapa tepukan tangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selagi menuangkan susu, Kangtae harus bicara dengan Sangtae. Dia berkata, “Hyung, aku ada janji hari ini, akan pulang terlambat. Hyung tunggu di tempat Jaesu, ya? Sore aku jemput.”

“’Kita samaan, Oppa. Oppa dan aku bisa jadi partner sejati. Partner!’” Sangtae mengulang kata-kata Munyeong padanya semalam.
Kangtae heran.

PSYCHO BUT IT'S OKAYWhere stories live. Discover now