Bab 13

43.8K 2.2K 101
                                    

Happy Reading!

“Selamat pagi.”

Baru saja membuka mata, suara lembut itu mengalun di telinga Farrell. Ia mendudukkan diri, matanya menatap gerak-gerik sang istri yang tengah sibuk mencari sesuatu di dalam lemari. Perempuan itu sudah membersihkan diri, terlihat dari rambutnya yang masih sedikit basah.

“Apa hari ini ada meeting?” tanya Raina setelah membalikkan badan.

“Ada.”

Raina mengangguk, ia kembali berbalik. Tangan dan matanya sibuk menyusuri isi lemari. Raina ingin menyiapkan setelan jas formal untuk Farrell gunakan ke kantor. Jujur saja ia bingung menentukan mana yang pas, sebab ini adalah kali pertama baginya menyiapkan pakaian  untuk seseorang, apalagi orang itu adalah pria.

Raina menarik napas panjang. Ia mengangguk lalu berdiri menghadap ke arah Farrel dengan menenteng dua setelan jas formal berbeda di kedua tangannya.

“Mau pakai yang mana?” tanyanya. Ia mengangkat tangan kanannya. “Ini atau ini?” lanjutnya sembari mengangkat tangan kiri.

“Kanan,” sahut Farrell tanpa pikir panjang. Pria itu sebenarnya bingung dan tak mengerti apa bedanya kedua setelan jas itu. Baginya, semua jenis pakaian sama saja, semua hanya tergantung nyaman atau tidaknya saat dikenakan.

Raina berjalan menuju sofa setelah mengembalikan setelan yang tidak dipilih ke dalam lemari lalu meletakkan  jas formal lengkap dengan dasi yang dipegangnya di sofa.

“Sana mandi, aku mau ke kamar anak-anak dulu,” ucap Raina. Ia menoleh sebentar pada Farrell, lantas berjalan keluar kamar. Ya, Raina harus mulai terbiasa dengan rutinitas barunya. Dari yang semula hanya wanita lajang, kini tiba-tiba sudah menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak.

Tok-tok-tok!

Raina mengetuk pintu kamar Algha. Namun, saat tak mendapat jawaban, perempuan itu memutuskan untuk langsung masuk ke dalam.

Setibanya di dalam, Raina mengedarkan pandangannya. Tak didapatinya sedikit pun sosok anak sulungnya. Akan tetapi, suara gemercik dari kamar mandi membuatnya paham, Algha tengah mandi.

Raina tersenyum lalu melangkah menuju meja belajar usai meraih tas sekolah milik Algha yang tergeletak di sofa. Raina membaca tulisan pada kertas yang berisikan jadwal pelajaran. Wanita itu mulai mengeluarkan isi tas Algha, kemudian memasukkan buku sesuai jadwal. Namun, kala ia memasukkan sebuah buku, secarik kertas terjatuh dari dalamnya. Raina meraih kertas itu, lantas membacanya.

Motivasi Diri

Aku harus giat belajar, agar dapat nilai bagus. Meskipun Mama tak pernah peduli, aku yakin Mama menyayangiku seperti Mama menyayangi dirinya sendiri. Namun, jika tidak juga tak apa, setidaknya aku menyayangi Mama. Dan tujuanku adalah membuat Mama bangga. Bangga dengan segala keberhasilan yang kuraih.

Kamu pasti bisa, Alghafar Arga Stephan. Ya, aku yakin itu.

“Mama,” panggil Algha.

Suara itu seketika membuat Raina menghapus air matanya yang tak sengaja menetes. Ia tersentak kala Algha berjalan ke arahnya dan tiba-tiba merebut kertas yang masih dipegangnya.

Our Dream House (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang