Bab 67 ~ Grayhayr Emas

31 24 0
                                    

"Ceritaku dimulai tak lama setelah pasukan Mallava datang dan menghancurkan Kastil Frauli, bertahun-tahun yang lampau." Tuan karili memulai ceritanya. "Aku tak akan menceritakan kehancuran seperti apa yang kami alami, dan berapa banyak yang mati. Namun yang jelas setelah itu Frauli seperti negeri mati. Aku dulu pelayan seorang ksatria. Setelah dia meninggal dan rumah majikanku itu hancur, aku mengajak keluarga dan teman-temanku yang selamat lari ke hutan, kemudian tinggal di pegunungan.

"Tahun demi tahun berlalu, jumlah kami semakin banyak, dan kami mulai berani melawan. Kami bertekad, suatu hari nanti kami harus bisa mengusir orang-orang Mallava dari negeri Frauli. Kami lalu mendapat informasi, bahwa di reruntuhan rumah Tuan Guiras, mendiang pemimpin kesatria Frauli, ada pesan aneh yang mungkin bisa membantu kami.

"Diam-diam kami ke sana, masuk ke menara dan mendengar pesan yang datang bersama semilir angin. Aku tahu itu suara Sang Pemimpin. Dia bilang, di penjara rahasia bawah tanah di Kastil Frauli ada sesuatu yang bisa membantu kami mengalahkan musuh. Awalnya aku tak paham maksudnya, tapi kemudian aku teringat cerita lama yang pernah kudengar dari kakekku.

"Lebih dari seratus tahun yang lampau ada seekor grayhayr perkasa. Grayhayr Emas. Sesuai namanya ia berbulu warna emas, tubuhnya dua kali lebih besar daripada grayhayr biasa. Ia raja di antara kaumnya. Ia tinggal di puncak pegunungan bersama istrinya, Grayhayr Perak.

"Menurut cerita, suatu hari sang ratu pergi menuruni pegunungan hingga sampai ke dasar lembah. Ia tak punya niat buruk, ia hanya ingin menikmati alam. Tapi sialnya, saat itu ada seorang kesatria Frauli yang tengah berburu. Kesatria muda itu memanah sang grayhayr yang sedang bertengger di bibir tebing, tepat di jantungnya. Grayhayr Perak terhempas, tewas seketika. Si ksatria pulang, dan itulah awal dari seluruh bencana.

"Grayhayr Emas murka luar biasa. Ia turun bersama puluhan grayhayr, menghancurkan kota dan desa, membunuh banyak orang. Lalu setelah berhasil menemukan ksatria muda yang membunuh ratunya, di halaman Kastil Frauli ia menggigit ksatria itu dan menelannya bulat-bulat di hadapan semua orang. Mereka kemudian pergi, sementara para kesatria dipenuhi dendam.

"Setelah itu seluruh kesatria mengabdikan hidup mereka untuk memburu grayhayr. Bertahun-tahun mereka mencari, memburu dan membunuh setiap grayhayr yang mereka temui. Banyak kesatria tewas, tapi hampir seluruh grayhayr pun binasa. Akhirnya setelah sepuluh tahun mereka berhasil menemukan Grayhayr Emas. Pertempuran besar terjadi di kaki pegunungan. Beberapa kesatria menyusul tewas, namun sang raja grayhayr berhasil dilumpuhkan. Hewan itu diseret sampai ke halaman kastil, dan di hadapan semua orang ia sudah siap dihukum mati untuk kejahatannya.

"Di saat-saat terakhir datang sepasang grayhayr hijau. Para ksatria siap membunuh mereka pula, tapi tiba-tiba keduanya berubah wujud menjadi manusia. Laki-laki dan wanita. Keduanya berkata mereka membawa pesan dari Dewi Angin, yang meminta agar para ksatria mengampuni Grayhayr Emas.

"Para ksatria menolak, dan memutuskan hanya akan menunda hukuman mati selama beberapa hari. Kedua grayhayr hijau pergi, sementara Grayhayr Emas disekap di penjara bawah tanah. Esoknya kedua grayhayr hijau datang lagi dan kembali meminta para kesatria untuk tidak membunuh Grayhayr Emas. Kali ini disertai dengan peringatan, bahwa Frauli akan ditimpa bencana jika para kesatria tetap ngotot hendak membunuh Grayhayr Emas.

"Kali ini para kesatria setuju. Bunuh-membunuh tidak boleh berlanjut, dan tidak boleh ada nyawa yang terus tertumpah. Semuanya harus berakhir di situ. Walau demikian Grayhayr Emas tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia lalu dihukum penjara seumur hidup. Kedua grayhayr hijau bilang, Dewi Angin menerima hukuman itu, maka mereka pun pergi."

"Begitulah kisah yang diceritakan kakekku padaku," kata Karili. "Tahun demi tahun berlalu, generasi berganti, dan Grayhayr Emas tetap tinggal di dalam penjara jauh di bawah tanah. Penjara yang hanya bisa dibuka oleh beberapa kesatria terpilih dan keturunannya. Urusan-urusan baru yang lebih penting muncul, kaum tua wafat diganti oleh yang muda, hingga keberadaan makhluk itu akhirnya terlupakan. Mungkin hanya tinggal beberapa kesatria saja yang tahu mengenai keberadaan Grayhayr Emas. Mereka itulah yang lalu mewariskan informasi tersebut pada kesatria keturunan mereka.

"Kemudian perang melawan Mallava pecah. Para kesatria sibuk berperang membantu negeri-negeri tetangga. Pada saat terakhir, begitu Penyihir Merah berkuasa di Mallava dan negeri itu menjadi sangat kuat, para ksatria terpaksa bertahan di Frauli. Mereka terdesak, dan mundur hingga ke Kastil Frauli. Beberapa anak mereka berhasil diselamatkan ke negeri milik Dewi Angin yang jauh, itu yang kami percayai. Tapi Frauli tak bisa diselamatkan. Kastil Frauli hancur. Begitulah akhir dari kisah itu.

"Tetapi sekarang kalian mengerti? Bahwa jauh di bawah sana, ada seekor makhluk perkasa, yang mungkin masih hidup dan bisa membantu Frauli."

Semua orang terdiam beberapa lama, masih terpukau dengan cerita itu.

Yara yang kemudian pertama bertanya. Ia tampak masih bingung, "Tapi kenapa menurutmu makhluk itu mau membantu kalian? Dia kan musuh kalian."

"Dan bagaimana kamu tahu makhluk itu masih hidup?" Piri menyusul dengan pertanyaan lain. "Dia makan dan minum apa di dalam sana?"

"Benar. Bagaimana kamu tahu?" Rufio ikut berkata pada Tuan Karili. "Hahaha, anak-anak ini pandai, kan?"

Tuan Karili menggeleng-geleng. "Terus terang aku tidak tahu. Namun yang kutahu, grayhayr berumur panjang, dan karena roh Tuan Guiras memberitahuku tentang keberadaannya, maka aku percaya dia masih hidup. Dengan alasan yang sama, karena roh Tuan Guiras sendiri yang meminta padaku, aku percaya Grayhayr Emas nanti mau membantu kita."

"Saat hewan ini terbebas, bisa saja dia masih kesal lalu menyerang kita semua," kata Kalai. "Pasti mengerikan!"

"Tuan Guiras punya alasan kenapa ia yakin sang grayhayr mau membantu kita. Ada sesuatu di bawah sana, yang hanya bisa digunakan oleh para kesatria terpilih di masa lampau dan keturunannya, yang bisa membuat tunduk Grayhayr Emas. Itu hanya perkiraan, tapi aku percaya, dan aku punya tujuan. Karena itu aku akan melakukan apa pun." Tuan Karili menatap Piri dan Yara lekat-lekat. "Kalian ikut denganku ke reruntuhan Kastil Frauli, ke penjara bawah tanah. Kita lihat nanti, apa aku benar."

Piri menahan napas. Tuan Karili meminta mereka ikut ke Kastil Frauli?

Walaupun menarik, itu berbahaya. Piri melirik, dan melihat bahwa Yara sama tegangnya dengan dirinya.

"Tuan Karili," Rufio menyela. "Piri dan Yara temanku, dan aku telah berjanji untuk melindungi mereka. Aku tak akan membiarkan hal buruk terjadi pada mereka."

"Dan aku telah berjanji pada ayahku," sahut Kalai.

"Yang kutahu, Kalai, janjimu pada ayahmu adalah membawa mereka kemari sampai selamat. Janjimu sudah terpenuhi," tukas Tuan Karili, yang lalu menggeleng-geleng kesal. "Jadi maksud kalian apa? Kalian tidak percaya padaku? Kau jangan macam-macam, Rufio. Kalau bukan karena kebaikan Tuan Boromai, mungkin justru aku yang tidak akan percaya kepadamu!"

The Dreams and Adventures of Children from the Bowl WorldWhere stories live. Discover now