118. Bronze Mirror

877 176 25
                                    

˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙
Author : T97
English Translator : Lianyin
Indonesian Translator : shenyue_gongzu
.
.
.

"A-Yi!" Fu Li menoleh untuk berteriak, "Dengan keributan sebesar ini, Jiu-ge pasti akan bergegas ke sini! Masuk dan panaskan ruangan!"

A-Yi melemparkan Xue Mei ke Shan Tian. Kemudian dia melompat melewati ambang pintu dan mengambil beberapa langkah ke dalam sebelum membanting pintu hingga tertutup dengan suara 'bang'. Segera setelah melepas jubah luarnya, dia memeluk dirinya sendiri dan berseru, "Mengapa begitu dingin?!"

Tikar bantal Shan Yue sudah basah kuyup. Fu Li dengan cepat berkata, "Elemenmu adalah api. Kau dapat menekan hawa dingin ini."

Jadi, A-Yi duduk di jendela. Begitu dia melakukannya, es yang menyebar segera meleleh menjadi air. Melihat wajah pucat Shan Yue yang menakutkan, A-Yi berdiri lagi dan bertanya dengan cemas, "Mengapa bayinya belum juga lahir? Berapa lama ini akan berlangsung?"

Fu Li hanya memerintahkan tanpa menjawab, "Duduk dan diamlah!"
A-Yi tetap diam. Anehnya, hawa dingin tidak lagi meresap begitu dia memasuki ruangan. Seolah-olah takut dengan wujudnya.

Di ujung lain pintu, Shan Tian memeluk tombaknya dan duduk bersila tanpa bergerak sedikit pun untuk menjaga pintu.

Dikelilingi dengan ketat disekitarnya, Zong Yin terjun ke laut, mengaduk gelombang mengerikan itu. Sebuah jiaolong kemudian meledak dari ombak dan membuat rencana permainan Surga dan Bumi menjadi kacau. Badai salju menutupi langit dan menyelimuti daratan. Sebuah jaring besar dengan sinar cahaya redup melayang melalui jala lalu menukik turun dari antara awan tebal dan dengan tepat sasaran menangkap Zong Yin.

"Dewa Terkutuk, Zong Yin!" Jenderal Dewa terkemuka itu melayang di atas Zong Yin, menekan kepalanya (Zong Yin). "Melanggar hukum karena dengan lancang terlibat dalam hubungan cinta! Kau pantas dihukum dengan pemotongan sisikmu! Kejahatanmu berlipat ganda karena diam-diam melahirkan makhluk jahat!"

Zong Yin mendesis saat dia dibenturkan ke tanah, kekuatannya yang luar biasa menghasilkan retakan panjang di gunung. Dia berjuang dengan cakarnya, ingin membebaskan diri, tetapi pihak lain jelas sudah siap. Semakin dia berjuang, jaring itu semakin mengencang di sekelilingnya, dan jala itu mengoyak dagingnya, menyebabkan jiaolong meronta-ronta, menghancurkan pohon pinus musim dingin yang tak terhitung jumlahnya dalam prosesnya.

"Memiliki emosi dan keinginan adalah hal yang manusiawi." Zong Yin meregangkan lehernya dan marah. "Jadi, kejahatan apa yang telah aku lakukan?!"

"Jalan yang dilalui manusia dan dewa berbeda." Jenderal Dewa terkemuka itu melilitkan dan mengikat rantai panjang cahaya keemasan di leher Zong Yin dan tiba-tiba menariknya ke atas. "Jika kau melakukan kesalahan, berarti kau salah! Keputusan akhir secara alami akan dibuat di Terah Ninth Heaven!"

Tubuh raksasa Zong Yin bangkit. Rantai itu mencekiknya hingga ia berubah ke wujud manusianya kembali. Dia tidak mau pergi bersama mereka, jadi, dengan wajah merah dan dada telanjang, dia mengoyak rantai emas di lehernya. "Surga menghargai kehidupan setiap makhluk hidup, dan semua orang memiliki hati yang welas asih! Entah kau ingin membunuhku atau memotong sisikku, lakukan sesukamu di lain hari! Tapi malam ini, istriku dalam proses persalinan yang sulit dan membahayakan nyawanya. Aku tidak bisa meninggalkannya!"

Jenderal Dewa terkemuka itu menarik dan menghempaskan Zong Yin ke bawah dengan keras lalu menginjak bahunya. Dia berkata dengan suara dingin, "Sebagai seorang dewa haruslah jelas tentang prinsip-prinsip benar dan salah. Namun kau masih tetap tidak menyesal. Sepuluh ribu jenderal dari Ninth Heaven, semuanya sudah siap untuk pertempuran malam ini. Tidak ada ruang bagimu untuk memilih. Ikut denganku!"

[END] Nan Chan (南禅) | Bahasa IndonesiaDär berättelser lever. Upptäck nu