124. Great Devil

723 162 54
                                    

˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙
Author : T97

English Translator : Lianyin
I

ndonesian Translator : shenyue_gongzu
.

.

.

Cahaya di aula padam, dan tempat itu menjadi gelap. Lord Jiu Tian mendapatkan kembali ketenangannya setelah dia selesai mengamuk. Dia masih duduk di singgasana tinggi, tetapi mata abu-abunya tertutup rapat.

"Putraku yang baik." Lord JiuTian berkata, "Apa yang kau tahu? Buddha Sejati dan aku adalah satu dan orang yang sama. Dia adalah aku, dan aku adalah dia. Akulah yang membawamu ke Nan Chan, dan juga orang yang mengirimmu ke Sekte Ninth Heaven."

"Apa kau berani membuka mata (abu-abu) itu?" Jing Lin menyeret rantai. Tamparan itu meninggalkan bekas jari di separuh wajahnya. Dia berkata dengan dingin, "Karena kau adalah orang yang sama, lalu mengapa menetapkan batas dan membedakan matamu antara hitam dan putih?"

"Kau percaya dirimu telah memecahkan rahasia Langit, tetapi sebenarnya, kau sangat bodoh." Saat Lord Jiu Tian berbicara, dia membuka mata abu-abunya dan menatap Jing Lin dengan kedua matanya yang berwarna berbeda (hitam & abu-abu). Ekspresi aneh setengah dingin dan setengah lembut itu muncul lagi.

Dia berkata, "Bertahun-tahun yang lalu, ketika aku tidak membuat kemajuan dengan hanya duduk di Nan Chan, aku mengambil inkarnasi manusia dan melangkah ke Zhongdu, ingin mengalami delapan penderitaan dunia dan mencapai tingkat Rahmat Agung dan Welas Asih Agung. Tetapi kemudian aku bertemu ibumu di ibukota. Sejak saat itu, aku berbuat dosa. Buddha Sejati awalnya tidak memiliki keinginan (hasrat), dan terlebih lagi tidak boleh menyembunyikan kejahatan dan keburukan. Jadi aku memisahkan bagian yang mencintai ibumu dari tubuh asli ku dan membiarkannya menjelma sebagai Lord Jiu Tian, pria yang membesarkan dan merawatmu. Kau sendiri telah melakukan hal yang sama sebelumnya. Kau menyegel emosi dan hasrat mu ke dalam batu, sehingga menjadi Lord Lin Song dengan emosi dan hasrat yang telah terputus. Jing Lin, apa batu itu bukan dirimu? Kau adalah batu itu, dan batu itu adalah kau! Lalu apa yang perlu disesali tentang fakta bahwa aku adalah Lord Jiu Tian dan Buddha Sejati?"

*mengacu pada tubuh asli Buddha Sejati, kalau Lord JiuTian kan bisa dikatakan cuma cloningan.

Tirai kasa di aula besar berkibar, menutupi sosok Lord JiuTian dan membuatnya tampak tidak jelas.

"Lord Jiu Tian adalah 'keinginan hasrat' Buddha Sejati. Jing Lin, Buddha Sejati yang kau hormati adalah orang seperti Lord Jiu Tian." Lord Jiu Tian menopang kepalanya dan mengejek, "Anak bodoh. Buddha Sejati tidak berani menghadapi keinginan hasratnya, jadi dia menciptakanku. Dia mengusirku dari Nan Chan, tapi dia tidak bisa mengeraskan hatinya untuk memusnahkan keinginan hasratnya, jadi dia membiarkan aku menjadi Lord Tertinggi dari semua yang ada di Zhongdu. Hanya ketika dia melihatku menjadi Lord Tertinggi, barulah dia mengerti bahwa tidak ada keinginan untuk berhenti. Jadi dia menuntunmu ke Nan Chan, ingin memanfaatkanmu untuk membunuhku. Tapi bagaimana dia bisa meramalkan bahwa aku malah kembali ke tubuhku yang sebenarnya setelah kau membunuh daging fanaku?"

Lord Jiu Tian mengangkat tangannya dan menilai tubuhnya sendiri.

"Kaulah yang mengirimku kembali. Sekarang setelah moralitasnya dan moralitasku bertentangan, kami secara alami menjadi berlawanan di dalam tubuh ini. Masalahnya, aku mengerti dia, tapi dia tidak mengerti aku. Aku sekarang telah menjadi penguasa atas tubuh ini; tidak ada lagi perbedaan antara dia dan aku. Aku adalah Langit dan Bumi. Aku telah mencapai Kebuddhaan. Aku adalah keinginan hasrat yang tidak terkalahkan dari Tiga Alam. Kau bisa memanggilku Ayah atau Yang Mulia."

[END] Nan Chan (南禅) | Bahasa IndonesiaWhere stories live. Discover now