050. Truth And Falsehood

1.3K 306 107
                                    

˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙
English Translator : Lianyin
Indonesian Translator : shenyue_gongzu
.
.
.

Kepingan cahaya dari alam ilusi jatuh seperti hujan ke bahu mereka dan melebur ke dalam malam, menjadi satu dengan Langit dan Bumi. Cang Ji masih menggenggam tangan Jing Lin. Dia mengamati sekeliling dan akhirnya melihat ibu kota lagi. Seolah-olah mereka telah bermimpi sepanjang malam saat mereka berdiri bergandengan tangan di tengah lautan manusia dan lampu lentera.

Keributan menyapu telinga mereka seperti gelombang pasang. Keduanya secara bersamaan melepaskan gandengan tangan mereka pada saat yang sama. Telapak tangan Cang Ji terasa kosong. Dia bertanya, "… dan itu saja?"

"Lonceng tembaga belum berbunyi. Juga belum pergi." Jing Lin berbalik dan mencari di antara kerumunan. "Masalah ini masih belum terselesaikan."

"Saat kita memasuki alam ilusi, tempat ini masih berantakan. Jangan bilang kalau ini masih alam ilusi?" Cang Ji mengikuti di belakang Jing Lin dan menerobos kerumunan.

Jing Lin menyisir wajah orang-orang di kerumunan dan berkata, "Tempat ini nyata. Mereka semua adalah orang biasa. Ini bukan alam ilusi. Namun, ibukota berbeda dengan tempat lain; kau tidak dapat menilai dengan menggunakan tolok ukur umum."

"Kemana kau pergi?" Cang Ji menangkap pergelangan tangan Jing Lin lagi dan melangkah ke samping untuk menghalangi jalan orang yang lewat di sekitar Jing Lin, sehingga menciptakan ruang; supaya orang lain tidak dapat menyentuhnya.

Jing Lin menyapu pandangannya melewati pergelangan tangannya yang digenggam Cang Ji, tapi dia tidak melepaskan tangannya. Dia berkata, "Ke penginapan. Qianyu mengenal rubah berekor sembilan itu. Dia pasti tahu apa yang terjadi setelah itu."

"Bagaimana kita akan menangani iblis kuas dan Chu Lun?" Cang Ji berkata, "Iblis kuas mengubah Daftar Kehidupan untuk tujuan egois, yang menyebabkan 'ketidakmampuan untuk melepaskan' Zuo Qingzhou. Jangan bilang kita akan mengabaikan tindakan iblis kuas dan membiarkan dia melanjutkannya?"

"Takdir Le Yan ada di tangan Chu Lun, dan takdir Chu Lun terkait dengan takdir Zuo Qingzhou di Daftar Kehidupan. Mengungkap kematian Zuo Qingzhou akan menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan Chu Lun." Jing Lin mengayunkan pergelangan tangannya dengan ringan dan menuntun Cang Ji kembali.

"Ada sesuatu yang tidak bisa aku pahami. Qianyu mampu berubah wujud. Tampaknya, kultivasinya sudah sempurna. Dalam keadaan seperti itu, apa salahnya membunuh orang-orang itu? Mengapa dia menahannya sedemikian rupa?" Tanya Cang Ji.

"Di alam itu, kau dan aku tidak dapat menggunakan energi spiritual kita. Lonceng tembaga pasti menunjukkan ini dengan niat tertentu." Kata Jing Lin. "Qianyu disekap dalam sangkar kayu. Lukanya sepertinya tidak disebabkan oleh orang biasa."

Jing Lin berhenti sejenak dan mencondongkan tubuh ke dekat telinga Cang Ji.

"Lonceng tembaga menghilangkan awal dan akhir dan menghapus banyak poin penting. Tampaknya ini bukan niat aslinya. Ini lebih seperti lonceng itu tidak punya pilihan lain."

"Jadi," Cang Ji berkata, "Dewa terlibat dalam hal ini. Tapi apa tujuan mereka melakukan kekejaman seperti itu?"

Jing Lin mengalihkan pandangannya ke penginapan dan berkata, "Siapa yang tahu."

Tanpa alasan, Cang Ji memikirkan perkataan Jing Lin; "Jalanku telah hancur". Dia tidak bisa menahan perasaan pahit. Di tengah kerumunan yang berdesak-desakan, kelima jarinya tergelincir ke bawah dan, seolah-olah secara tidak sengaja, menyentuh ujung jari Jing Lin.

*道 Dao, atau Jalan, adalah konsep penting dalam Taoisme di mana seseorang mengarsipkan pencerahan spiritual dengan mengolah Jalan, atau 'berjalan di jalan (yang benar)'. Agak sulit untuk menjelaskan semua nuansa dalam Daoisme secara ringkas tetapi untuk novel ini, kalian dapat memahaminya sebagai menumbuhkan prinsip moral seseorang untuk mempertahankan apa yang diyakini (Jalan atau Jalan menuju pencerahan).

[END] Nan Chan (南禅) | Bahasa IndonesiaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum