086. Anomaly

1.2K 279 290
                                    

˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙
English Translator : Lianyin
Indonesian Translator : shenyue_gongzu
.
.
.

Bagaimana mungkin Jing Lin menyangka Cang Ji akan melakukan ini? Dia taat berkultivasi di Jalan-nya, dan dia tidak cocok dengan saudara-saudaranya. Akibatnya, dia jarang mendengar tentang urusan hati. Apa lagi diajari tentang 'pesta pora' oleh seseorang yang mempraktikkan apa yang dia ajarkan? Tangan Cang Ji masih mencengkeram pergelangan tangannya, menggenggamnya hingga memerah. Namun, itu tidak menyakitkan. Hanya saja, pemikiran-pemikirannya berada dalam pusaran, dan akal serta hatinya, dalam kekacauan.

Cang Ji menariknya, tahu bahwa pemuda konyol ini pusing karena kebingungan. Setelah mendengar perkataan Cang Ji, dia benar-benar tidak berani mengusap bibirnya lagi. Hati Cang Ji melembut melihat tatapannya ini. Dia melunakkan nadanya dan berkata, "Tidak bisa membedakan utara dan selatan, itu aku hanya mencoba menakutimu. Aku tidak punya alasan untuk menindasmu sejauh itu."

Jing Lin mengerutkan bibirnya menjadi garis erat. Dia ingin membuka mulutnya, tetapi cairan di mulutnya membuatnya tersedak. Dalam kepanikan, dengan suara 'tegukan'; dia menelan ludah.

Nurani terakhir Cang Ji lenyap saat melihat ini. Dia melanjutkan. "Baiklah, ini bisa dikatakan 'saling membasahi dengan air liur'. Jadi bubuhkan segelmu pada gege sendiri sekarang."

*相濡以沫 secara harfiah membasahi satu sama lain dengan air liur; yaitu, untuk membantu satu sama lain melewati krisis. Dari baris “出泉涸 ,鱼相与处于陆 ,相呴以湿 ,相濡以沫” (Zhuangzi). Saat mata air mengering, ikan-ikan tidak punya tempat untuk melarikan diri. Jadi mereka menggunakan air liur mereka untuk menjaga satu sama lain tetap basah dan hidup.

*盖章 membubuhkan segel; dalam bahasa internet, itu juga berarti mencium.

*Pada dasarnya yang Cang Ji maksud dari ungkapan tersebut adalah karena dia telah 'menggunakan air liurnya untuk melembabkan' (mencium) Jing Lin, maka sudah waktunya bagi Jing Lin untuk 'membantunya(membalas)' kembali (menciumnya kembali)

"Bagaimana itu bisa dilakukan ?!" Jing Lin berseru kaget.

"Kalau begitu, kembalikan padaku." Cang Ji memegang tangan Jing Lin dan mengangkatnya untuk menarik Jing Lin ke arah dirinya (cangji) sendiri. Dia berkata dengan nada menggoda, "Apa yang kau telan tadi? Kembalikan padaku, dan aku tidak akan mengatakannya lagi."

Takut Cang Ji akan mengulangi perbuatannya, Jing Lin dengan sigap menutup mulut dan hidungnya dengan tangan satunya. Dadanya naik-turun saat dia tercengang. Tidak dapat menyangkal, dia hanya bisa memaksa dirinya untuk tetap tenang dan berkata, "Itu milikku ... Aku tidak, tidak akan mengembalikannya padamu!"

Cang Ji berkata, "Milikmu? Siapa yang sedang kau tipu? Jelas aku yang meninggalkan air liur ku tadi. Kau benar-benar tirani; kau bahkan ingin memiliki air liurku secara paksa."

Jing Lin tidak bisa berkata-kata. Dia tidak pernah mengira akan ada bajingan seperti itu; yang dengan sengaja memutarbalikkan kebenaran!

Cang Ji mendorong jarinya ke bibirnya dan menghembuskan napas. Dia melunakkan nadanya lagi dan berkata, "Aku hanya menggodamu. Bagaimana aku bisa begitu picik?" Cang Ji tidak cemas meski Jing Lin menjadi takut padanya. Dia mencengkeram ujung jari Jing Lin dan berkata, "Aku tidak menahan diri sebelumnya. Apa kau berdarah karena gigitanku?"

Jing Lin menggelengkan kepalanya dengan sungguh-sungguh.

Cang Ji terlihat cemas dan berkata, "Maaf, biarkan aku memeriksanya. Jika berdarah, aku akan mengobatinya."

[END] Nan Chan (南禅) | Bahasa IndonesiaWhere stories live. Discover now