065. Nocturnal

1.2K 285 190
                                    

˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙
English Translator : Lianyin
Indonesian Translator : shenyue_gongzu
.
.
.

"Mereka ini adalah iblis dari Pantai Timur." Ah Yi membuang noda darah di tulang paha dan berkata pada Jing Lin. "Benar-benar aneh. Laut Timur berada di bawah yurisdiksi Zong Yin. Tidak pernah ada kerusuhan di sana selama ratusan tahun. Dia tidak akan pernah membiarkan iblis menyeberangi perbatasan untuk mencelakai manusia."

Jing Lin memandangi mayat yang masih bergerak-gerak itu dan menggunakan saputangan kapasnya untuk menyeka tangannya. Dia sangat terganggu dengan darah yang berceceran di jubah Ah Yi, jadi dia bergeser ke sisi Cang Ji sebelum membuka mulutnya. "Kita tidak akan tahu detailnya kecuali kita bertemu Zong Yin. Dia tidak akan bisa meninggalkan Laut Timur dengan mudah. Kau bisa pergi mengunjunginya setelah masalah ini selesai."

"Kau memintaku melakukan perjalanan khusus untuk bertemu Zong Yin hanya demi iblis ?!" Ah Yi membuang tulang itu dan berkata, "Tidak mungkin! Dia memulai perseteruan dengan Ah Jie-ku terakhir kali. Aku tidak ingin berbicara dengannya. Sial, aku bahkan akan bertepuk tangan jika sesuatu benar-benar terjadi padanya."

"Apa kau sudah menemukan petunjuk?" Cang Ji bertanya. "Halaman ini hanya sebesar ini. Tidak akan bisa menyembunyikan iblis."

Ah Yi berkata, "Karena roh jahat itu bersedia mengutus iblis untuk mengikuti orang ini, dia pasti tidak ingin orang ini mati. Tapi Jing Lin memenggal kepalanya sebelum aku sempat bertanya!"

"Tidak perlu bertanya." Jing Lin menyeka jari-jarinya dan berkata, "Liu Chengde berburu orang-orang cantik atas nama kaisar. Tao-di pasti memiliki kendali atas dirinya jika dia bersedia memberinya akses gratis. Interogasi membutuhkan waktu dan hanya akan membuat informasi lebih mungkin bocor ke Tao-di."

"Tapi hanya dengan identitasnya, Chu Lun tidak akan bisa memasuki istana bagian dalam." Ah Yi berkata. "Jika aku tidak melihat kaisar tua, aku tidak akan tahu persis di mana roh jahat bersembunyi di dalam istana."

"Itulah mengapa Liu Chengde harus mati." Cang Ji mengambil sapu tangan Jing Lin dan berkata, "Hanya jika dia mati, 'Liu Chengde' kita bisa masuk tanpa rasa takut."

Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Cang Ji, dia melihat penampilan Jing Lin berubah menjadi 'Liu Chengde'. Dia telah berinteraksi dengan Liu Chengde begitu lama hari ini sehingga menirunya sebentar akan lebih dari cukup untuk menyamar sebagai yang asli.


◎◎◎

Saat itu tengah malam ketika ada ketukan di gerbang halaman. Gerbang itu dikunci dari dalam, dan butuh beberapa saat sebelum kuncinya dibuka. Seorang kasim dengan ekspresi sekaku kayu berdiri di luar gerbang. Ketika dia melihat pintu terbuka, dia menunjuk ke arah kursi tandu. 'Liu Chengde' melangkah keluar dari pintu dan membungkuk untuk masuk ke dalam tandu. Kursi tandu itu tersentak dan mulai bergerak maju dengan kecepatan penuh.

Kaki pembawa tandu tidak pernah menyentuh tanah saat mereka melintasi jalan di bawah selimut tebal malam sampai ke gerbang istana. Kasim yang menyertai tandu itu mengikuti dari belakang dengan langkah cepat untuk melindungi pria di dalamnya. Ketika tandu itu sampai di tujuannya, ia kembali tenggelam ke tanah. Kasim itu mengangkat tirai untuk menatap 'Liu Chengde' yang mengantuk dan melangkah ke samping sebagai tanda baginya untuk turun dari tandu.

Jing Lin mengangkat ujung jubahnya, turun dari sedan, dan menundukkan kepalanya untuk mengikuti kasim. Si kasim membawa kocokan ekor kuda di atas lengan, sementara orang lain di sisinya dengan lentera di tangan memimpin jalan ke aula yang dihias dengan indah. Mata Jing Lin tertuju pada sepatu kasim dan memperhatikan bagaimana sol sepatunya tidak pernah menyentuh tanah. Beberapa tebakan tentang bentuk asli kasim mulai terbentuk di benaknya.

[END] Nan Chan (南禅) | Bahasa IndonesiaWhere stories live. Discover now