Bab 6 ~ Prajurit Bayaran

589 176 1
                                    

William memasukkan seluruh kepingan uang ke dalam kantongnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

William memasukkan seluruh kepingan uang ke dalam kantongnya. Ia berdiri, membuka kembali palang dan pintu bengkel kerjanya, lalu buru-buru masuk ke dalam. 

Ia bergegas ke pojokan. Di samping meja panjang yang di atasnya penuh lempengen besi ada lemari kecil yang tertanam ke dalam tanah. Letaknya tersembunyi, dan sudut itu gelap. William menarik pintu gesernya, lalu menyimpan kantong uang tadi ke dalam lemari.

Tentu saja itu bukan tempat penyimpanan yang ideal, tetapi cukup aman sejauh ini. Bortez dulu bercerita, ia pernah ceroboh meletakkan uang yang baru saja diterimanya di tempat terbuka. Begitu ia menyerahkan barangnya pada si pemesan, ternyata uang itu sudah hilang, diambil lagi oleh si pemesan yang ternyata adalah maling. 

William yakin, Mornitz ini, walaupun sikapnya kasar, bukan maling. Tetapi lebih baik berjaga-jaga. Siapa tahu dia malah lebih buruk daripada maling. Rampok, misalnya.

William keluar dan menyerahkan pedangnya kepada Mornitz.

Laki-laki itu memeriksa pedang pesanannya. Kehalusan permukaan, panjang, berat, keseimbangan, sisi tajam, hingga ukiran di gagangnya. 

Tak lama ia mengangguk, tampak puas. "Bagus. Pamanmu pandai." 

Tak disangka, laki-laki itu kemudian tersenyum.

Hah! Pertama kali William melihatnya!

"Anda masih akan lama di Ortleg, Tuan?"

Mornitz mengangkat bahu sambil menatap William. "Aku masih harus mencari ... beberapa orang. Yang bisa berkelahi."

"Oh. Prajurit bayaran?"

"Semacam itu."

"Untuk apa?" tanya William antusias. "Maksudku, mereka nanti dibayar buat apa?"

"Mengejar penjahat."

"Kelihatannya menarik."

"Kau tahu di mana aku bisa mencari mereka?" tanya Mornitz.

"Aku kenal seorang prajurit. Namanya Rogas. Kebetulan ia sedang berada di Ortleg. Aku juga kenal beberapa orang, yang pandai memainkan pedang. Dan aku juga bisa sedikit-sedikit, kalau ... ehm, Anda butuh berapa orang?"

Mornitz memandangi William, menyelidik, "Aku hanya butuh satu, yang paling bagus. Lebih bagus kalau yang sudah kau kenal. Kau bisa bantu?" 

Ia merogoh kantong bajunya, mengeluarkan dua keping sazet, lalu memberikannya pada William.

Pemuda itu ternganga.

"Y—ya," William tergagap, begitu menyadari kalau uang itu untuk dirinya. Ia cepat-cepat meraih uang itu dan memasukkannya ke saku. "Tentu saja, Tuan! Aku akan membantumu!"

"Temui aku dua hari lagi di Kedai Horsling, setelah matahari terbenam. Kau tahu tempatnya?"

"Di utara kota."

Northmen SagaWhere stories live. Discover now