Ch 13 [IND]

2.3K 41 0
                                    

"Bold."/"Bold." : animatronik yang berbicara/di dalam pikiran

"Normal."/"Normal." : manusia yang berbicara/di dalam pikiran

=o^o=

Ennard memandang sang Afton yang sedang berkutat dengan bagian-bagian kecil dari rangka animatronik tersebut dari dalam vent. Bukan bagian dari dirinya, tentu saja. Michael menemukan benda-benda itu dari gudang ayahnya, masih tersisa banyak namun bahan yang dibutuhkan Michael lebih sedikit daripada bahan-bahan lain.

Hanya alat-alat untuk merakit yang kurang lengkap. Ennard tahu alat-alat yang lebih khusus disimpan oleh ayah Michael di tempat lain, seperti gudang di tempat rental tersebut.

Terkadang dia menemukan Michael menggunakan alat seadanya seperti garpu.

Animatronik tersebut masih mengawasi si sulung, mata robotiknya bergerak sesuai ke mana tangan Michael bergerak. Memperhatikan tiap langkah yang Michael lakukan. Hari itu hari libur maka Michael sejak tadi memilih mempelajari kembali catatan-catatan milik ayahnya.

Dengan perlahan Ennard memegang tepi dari jalan keluar vent, lalu keluar dari sana tanpa suara, meski ada debaman samar saat kakinya mendarat di atas lantai. Dia melihat Michael sedikit berjengit, tapi tidak terlalu terganggu.

Dia melangkah pelan, mata masih terfokus pada Michael. Ennard menautkan kedua alis tajam-tajam, dan ketika Michael memalingkan wajah kepadanya lelaki itu melompat kaget di kursinya.

"Bisa tidak sih—kau berdiri dalam jarak yang wajar?" Michael bersungut-sungut, Ennard selalu mengagetkannya. Kali ini animatronik itu berdiri tepat di belakangnya, pandangan tertambat pada endoskeleton. "Kalau mau mengejek, pergi sana. Shoo."

"Hmp."

Michael sedikit mengerutkan dahi, kemudian terkesiap ketika kabel Ennard melilit erat pergelangan tangannya yang memegang sebuah obeng. "Apa yang kau—ouch," Michael meringis, menyentakkan tangan dan segera mengusap pergelangannya yang sedikit memerah. "Kenapa kau melakukan itu?" Michael menuntut jawaban.

Tidak ada jawaban dari Ennard, hanya mata biru animatronik itu memandang Michael dingin nan intens. "Don't be nervous." Ennard mengalihkan wajah, Michael mengernyit.

"Aku tidak—" Michael memandang tangannya lagi, kini menyadari bahwa jari-jemarinya gemetaran secara samar-samar.

"Kau selalu memikirkan kegagalan."

Michael menatap Ennard dengan tatapan tidak percaya. "Aku akan berhasil. Aku selalu berpikir seperti itu."

Ennard mengerling. "Tidak untuk hari ini, kurasa. Sepertinya kau sedang buntu mengerjakan proyek kecilmu itu, hm?" Ennard sedikit menggerakkan badan ke arah Michael, pandangannya menajam.

"Aku ... tidak ...." Michael menundukkan kepala secara perlahan, bibirnya membentuk garis lurus dan rapat.

"Aku tak pernah salah."

"Tapi itu semua berawal darimu sendiri."

Ennard berbalik, dahinya mengkerut memandang Michael yang kini menengadah untuk balik memandangnya lebih jelas. "Aku takkan berakhir buntu seperti ini jika itu tidak berawal darimu yang membunuhku dan menjadikanku sebagai sebuah setelan. Aku tak mungkin berakhir frustrasi atas hidupku saat ini jika bukan karenamu. Ini adalah salahmu."

Keheningan panjang melanda. Michael merapatkan garis bibirnya sementara Ennard nampak terkesan dengan apa yang baru saja dia katakan.

Tentu apa yang dia katakan adalah benar, dan dia tahu Ennard sadar akan hal itu.

Sang animatronik dengan satu kesatuan tak lengkap tersebut bergeming selama beberapa menit, Michael mulai kembali fokus pada catatan di atas meja. Bergeraknya salah satu bagian tubuh Ennard menimbulkan suara metal, Ennard menurunkan kedua bahu yang tadi menegang.

"Kau tak tahu bagaimana rasanya berada di bawah sana bertahun-tahun." Gumaman Ennard pelan dan rendah, tapi Michael masih bisa mendengarnya.

Michael memutar mata bosan. "Cobalah merasakan kehilangan anggota keluargamu satu-persatu."

"I'm—huh. Sebuah ironi." Ennard hanya terkekeh. Jawaban Ennard membuat Michael menaikkan sebelah alis, tak tahu-menahu apa yang membuat animatronik itu tertawa. "This is just plainly stupid," dengkus Ennard geli.

"Aku tidak mengerti jalan pikiranmu," tanggap Michael sebelum ber-'heh' kecil, akan kembali melanjutkan pekerjaannya jika saja teleponnya tidak berdering. Ini membangkitkan sebuah memori dalam benak Michael mengenai telepon. "Halo?"

["Malam, Mike!"]

Michael terdiam sebentar, menatap ke arah Ennard, dan Ennard hanya balik menatapnya dengan 'kau-yang-menerima-telepon' sebelum mengalihkan wajah. "Alice," Michael menyapa pada akhirnya. "Aku lupa kau meminta nomorku saat itu."

["Tidak apa-apa. Omong-omong, kau ada di rumah?"]

"Ya ...," Michael menjawab pelan, alisnya saling bertautan dan dia mengerling lagi pada Ennard yang lebih sibuk memperhatikan benda-benda di atas meja. "Kenapa?"

["Aku memiliki beberapa makanan tersisa dan ingin mengantarnya ke rumahmu, tapi aku tidak tahu di mana kau tinggal."]

"Oh, itu menyedihkan," Ennard menanggap ucapan Alice dengan geli dan dengkusan yang tertahan. "Sangat menyedihkan, bukan begitu, Benedict?"

Michael mengisyaratkan agar Ennard tutup mulut dengan mendelik kepadanya. "Aku hargai tawaranmu, Alice, tapi aku—uh, sudah makan malam, ya." Michael tertawa kikuk, jika saja itu bisa terjadi. "Jadi ... maaf."

["Begitu. Baiklah."]

Tanpa memberi balasan balik, Michael langsung mematikan panggilan tersebut dan menaruh ponsel di atas meja, memandang nama kontak gadis tersebut di log panggilan. "Huft." Michael membuang napas berat.

Ennard mendengkus. "Dia mencurigakan."

"Jangan lagi deh." Michael mengeluh kesal dan memijit pelipisnya menggunakan ibu jari. "Berhenti berpikir yang buruk tentang Alice."

"Kau mengatakan itu padaku atau pada dirimu sendiri?" Ennard menaikkan sebelah alis, dan Michael hanya memberinya tatapan yang menunjukkan dirinya sedang dongkol. "Kalau aku jadi dirimu, aku akan memblokir gadis itu ..."

"Oh diamlah, aku takkan mungkin melakukannya."

"... jika saja seandainya dia melacak dari mana aku menelepon."

Michael memblokir kontak Alice malam itu.

The BondWhere stories live. Discover now