Ch 48 [IND]

1.6K 27 5
                                    

"Bold."/"Bold italic." : animatronik yang berbicara/di dalam pikiran

"Normal."/"Normal italic." : manusia yang berbicara/di dalam pikiran

=o^o=

Ennard memandang jam dinding untuk mengecek waktu; nyaris jam dua pagi. Sepertinya dia nonaktif terlalu lama lagi, terakhir yang dia ingat keadaan masih sore dan dirinya adu mulut dengan Afton itu seperti biasa.

Semenjak tidur lamanya, dia telah menyadari perubahan sikap Michael.

Michael lebih jarang memulai pertengkaran sekarang, walau terkadang masih sempat melempar ejekan pada satu sama lain, selain itu tidak ada hal lagi yang membuatnya memicu argumen baru. Dia juga lebih periang dari sebelumnya, lebih penuh semangat, entah mengapa dia tidak tahu. Michael tersenyum terlalu sering, cengirannya seolah terpasang tiap saat.

Antara senang mendapatkan uang atau hanya high karena sesuatu.

Perubahannya agak kentara, gampang diperhatikan.

Michael yang dulu dia kenal adalah Eggs Benedict yang pemarah dan sangat judes. Kebencian selalu tertera di mata ungunya. Ekspresi yang dingin dan mudah emosi. Selalu memancing perdebatan.

Namun sekarang?

Michael dapat melompat riang padanya sembari mengatakan sesuatu yang bahkan tidak penting sama sekali.

Dia bingung untuk beradaptasi dengan karakteristik baru ini.

Walau begitu, mendengar tawa gelak Afton sulung tersebut sebenarnya agak menyenangkan. Ennard tidak tahu mengapa, tapi dia menyukainya.

(Yang jelas Ennard takkan mengakui itu.)

Atau mungkin karena ditinggal terlalu lama olehnya membuat Michael sedikit kehilangan kewarasan.

Ennard menatap kerangka endoskeleton yang belum dilanjutkan sama sekali oleh Michael tersebut. Michael terus menunda-nunda mengerjakannya, dan selalu beralasan ketika dia menyuruhnya untuk kembali melanjutkan endoskeleton itu. Ennard tidak mengerti kenapa Michael kerap mengulur-ulur waktu, dia yakin Michael telah tahu bagaimana cara membuatnya dan dia kira Michael akan lebih semangat mengingat dulu Michael menggebu-gebu sekali untuk mengerjakan kerangka tersebut.

Dan kini Michael malah menyibukkan diri dengan temuan lain yang Ennard tak ingin akui (lagi) cukup menarik.

Ennard melangkah pelan ke arah kamar yang kini nampaknya digunakan oleh mereka berdua, kabelnya bergerak untuk mendorong pintu yang sedikit terbuka ke dalam. Ennard mengerutkan dahi menemukan Afton itu ternyata masih terjaga, fokus dengan illusion disc di atas meja.

"Insomnia lagi, Benedict?" dia berujar dengan nada mengejek, namun Michael hanya membalasnya dengan kekehan pelan.

"Tidak juga."

Ennard benci suaranya yang tenang itu.

"Sebenarnya aku merasa mengantuk tapi semangatku mengatakan aku harus menyelesaikan ini dulu."

Ennard benci cengiran lebarnya dan tatapan penuh hangat itu.

"Lalu kau akhirnya bangun juga, sleeping princess."

Ennard benci nada menghina namun tidak serius itu.

"Tembam."

"Hei!"

Ketika Michael menggembungkan kedua pipi kepadanya dengan penuh kekesalan dan merengut tidak jelas, kebenciannya makin menguar.

"Berhenti melakukan itu."

Dahi Michael mengerut mendengar ucapan Ennard. "Melakukan apa? Aku tidak melakukan apa-apa." Dia menelengkan kepalanya karena bingung. "Kecuali kalau maksudmu mengerjakan disc ini, aku takkan berhenti walau pagi telah menjelang. Aku harus—"

Michael tidak melanjutkan perkataannya lantaran terkesiap kecil saat Ennard melangkah dengan cepat padanya dan menggenggam pergelangannya erat hingga dia menjatuhkan obeng.

"Kau sangat mengesalkan," Ennard menggeram, Michael mengangkat kedua alisnya tak mengerti. "Selalu memaksakan dirimu sendiri. Just stop."

Bukan itu yang ingin dia katakan pada Michael.

Ujung bibir Michael tertarik ke atas, Ennard mulai merasa kikuk. "Kau khawatir, Enn?" Michael menggodanya, seperti yang dia duga.

"No!" Ennard berseru kesal, dia menghempaskan tangan Michael dengan kasar dan mundur beberapa langkah sementara Michael menahan tawanya. "Never!"

"Yeah, sure." Michael tergelak pelan. "Omong-omong, Ennard, aku baru saja membeli sekardus soda dan kutaruh di dapur jika kau ingin meminumnya."

Mata animatronik tersebut menyipit ke arah Michael. "Kukira kau ingin menghemat uangmu."

Selama beberapa saat Michael tidak bersuara, hanya menatap Ennard dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan sebelum matanya melesat ke arah lain. "Kupikir kau masih marah karena Lucy pernah masuk ke sini, jadi ... yah." Michael menggendikkan kedua bahunya dan pandangannya kembali pada Ennard lamat-lamat. "Anggap saja itu permintaan maafku. Jadi, maafkan aku."

Ennard terkesiap dan kehilangan kata-katanya, memandang Michael dengan tak percaya. Michael nampak bersungguh-sungguh dan tulus mengatakan itu, dan Ennard merasa salah tingkah. Kedua alis Ennard seolah bertautan sedangkan gelagat Ennard menunjukkan bahwa dia antara gugup dan tidak nyaman.

"You did it again."

Kali ini alis Michael yang bertautan lantaran tak mengerti. "Melakukan apa sih? Aku tidak melakukan apa-apa."

Namun Ennard tidak menjawab.

Michael mengerjap bingung sebab Ennard langsung melangkah keluar kamar begitu saja dan membanting pintu keras-keras. Bibir Michael mengerucut, kedua bahunya merosot ke bawah.

"Apa dia masih marah ya ...?"

The BondWhere stories live. Discover now