Ch 33 [IND]

1.7K 29 1
                                    

"Bold."/"Bold italic." : animatronik yang berbicara/di dalam pikiran

"Normal."/"Normal italic." : manusia yang berbicara/di dalam pikiran

=o^o=

Pagi hari datang dengan cepat, Michael terkejut dia benar-benar terlelap.

Tidak ada mimpi dalam tidurnya, hanya hitam kosong. Itu sudah cukup bagi Michael, agaknya lega akhirnya dapat mengistirahatkan raganya meski hanya beberapa jam singkat setelah berhari-hari mengalami insomnia. Setidaknya itu adalah suatu peningkatakan, bukan?

Michael menyibak selimut di atas tubuhnya—dia tidak ingat dirinya memakai selimut semalam. Hanya ingat dia berbaring di lantai setelah mencoreti kertas, lalu berdebat kecil dengan Ennard ...

"Bayangkan saja aku tidak akan bersamamu nanti pagi ketika kau bangun dan itu sudah cukup untuk membuatmu bermimpi indah."

Michael tersentak.

Dia berdiri dengan cepat dan mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan.

Tidak ada Ennard.

"Enn?" Michael memanggil pelan sembari menengok ke atas, mungkin saja Ennard berada di dalam saluran udara di langit-langit dan akan keluar tak lama lagi.

Sepuluh detik.

Dua puluh detik.

Setengah menit.

Satu menit.

Ennard tidak kunjung datang.

Michael mulai kalut. "Ennard?" dia memanggil untuk sekian kali guna memastikan, namun tetap saja tidak ada tanda-tanda Ennard menyahut. "Enn, di mana kau?" Michael melangkah keluar setelah nyaris membanting pintu kamar, dia pun menyusuri lorong rumah. "Ennard? Ennard!"

Satu-persatu dia membuka pintu setiap ruangan yang ada untuk mencari keberadaan animatronik tersebut, dan hasilnya selalu sama; tidak ada Ennard.

Michael berlari menuju ke taman belakang, satu-satunya tempat yang belum dia cek sama sekali, harapannya mulai terkikis. Daun pintu dapur nyaris terlepas dari gagangnya lantaran Michael yang penuh kepanikan memutarnya terlalu kencang dan segera kembali berlari. Michael terengah, tetapi pandangannya beredar ke pelosok taman belakang.

Bunga, bunga, bunga, ilalang, pohon, semak-semak, bunga, ilalang, Ennard.

"Ennard!" Michael menjerit kesal dari tempatnya berdiri.

Animatronik yang dia cari-cari itu ternyata berada di sini, duduk di bawah pohon dengan santai, menolehkan kepala kepadanya penuh bingung.

"Ada apa denganmu? Kau seperti dikejar setan."

Jika saja Ennard tahu cercaannya membuatnya merasa sedikit tenang.

Tapi memang benar, bajunya kusut dan agak basah karena dia berkeringat setelah menyusuri semua bagian di dalam rumah, dari ruang tamu hingga loteng, hanya untuk mencari si sialan ini. Napasnya berantakan, Michael menatap Ennard tajam-tajam.

"Dari mana saja kau?"

Ennard seolah mengerutkan dahi. "Di sini."

"Aku mencarimu kemana-mana!"

"Kau mencariku?"

Michael tergagap, dia mundur selangkah sementara matanya mengerling ke segala arah untuk menghindari tatapan bertanya Ennard. "Karena—karena aku takut kau cukup bodoh untuk keluar jalan-jalan di sekitar sini!" Wajah Michael memerah secara perlahan.

"Yeah, sure." Ennard mendengkus kecil, Michael menggembungkan kedua pipinya jengkel. Kemudian Ennard beranjak berdiri, dan Michael kian melangkah mundur. "Aku akan nonaktif."

"Pardon?"

Ennard memandang Michael dengan malas. "Tidurmu cukup nyenyak semalam, bukan? Maka nanti malam kau juga pasti dapat tertidur, karena itu tidak ada alasan untukku tetap terjaga tengah malam. Aku akan nonaktif selama beberapa hari," Ennard berkata seraya berjalan melewati si sulung Afton itu, tapi di pertangahan langkahnya dia tiba-tiba berhenti dan menoleh ke belakang, Michael balik memandang. "Dan jangan ganggu aku."

"Kau berasumsi buruk sekali terhadapku."

Ennard tidak acuh. "Siapa tahu kau akan merindukanku kemudian menggangguku untuk segera aktif kembali."

"Aku?" Michael menunjuk dirinya sendiri. "Merindukanmu? Hah! Tidak akan! Lihat saja, aku takkan merindukanmu!" Nada suaranya tak percaya sekaligus angkuh.

"Just saying."

Michael menggembungkan kedua pipinya sebal seraya memandang Ennard masuk ke dalam rumah.

Dia takkan merindukan si sialan itu.

The BondWhere stories live. Discover now