05. Food

2.7K 440 117
                                    

"Nyaaaaw," ngeong Neko sambil menatap penuh harap pada si tuan.

Arashi balik memandangnya sambil terus menyantap sarapan yang telah disajikan di meja. Disengajakannya memperlambat suapan sumpit ke mulutnya sambil memperlihatkan pada Neko. Kemudian Arashi mengunyah dengan pelan sambil bergumam, "Hmmm, enak sekali."

Wajar saja jika reaksi Neko seketika mengamuk melihat kelakuan si tuan.

"Nya nya nyaw! Nya nya nyaw!" serunya sambil memukul-mukul kaki kursi.

"Ini hukuman untukmu," jawab Arashi sambil mengabaikan ketukan-ketukan tak berbunyi dari kaki depan Neko. "Karena perbuatanmu pagi tadi, aku tidak akan memberikanmu sarapan."

"Nyaaaw." Neko tak menyerah untuk memohon.

"Tidak peduli."

"Nyaaaaw." Dipandanginya Arashi dengan mata membulat sempurna dan telinga yang tertunduk.

"Tatapan seperti itu hanya mempan pada Ibu. Ah, benar juga, kau minta saja saat Ibu pulang nanti." Arashi pun bangkit dari kursi dan membereskan peralatan makannya.

"Nya! Nyanyanyaw nyaw nya nyaw," terang Neko sambil mengekori Arashi.

"Hoo, kalau Ibu sudah ngerumpi dengan tetangga pasti lama. Pfft, sial sekali kau," ejek Arashi sambil menahan tawanya.

"Nyanyanyanyaw! Nyanyanyaw!" Neko tak kunjung henti mengomeli kelakuan Arashi yang kejam di matanya.

"Ah, sudah sana! Gara-gara kau aku jadi telat." Arashi pun melangkahi Neko dan mengambil tasnya yang ada di kursi. Jawaban Arashi itu semakin membuat Neko kesal karena notabene seharusnya dia berterima kasih karena telah dibangunkan agar tidak telat.

"UNYAAAAA!!!" Neko pun menerjang, meraih ujung celana Arashi dengan kuku-kukunya. Meski harus terseret oleh kaki Arashi, Neko terus berpegang erat sambil terus mengeong-ngeong mengomelinya.

"Baiklah, baiklah. Aku hanya bercanda saja. Ayo lepas sebentar biar kuambilkan makananmu." Nada suara Arashi melembut sambil terkekeh ringan.

"Nya!" Dengan segera Neko melepaskan cengkramannya dan berdiri tegap memandang si tuan.

"Baiklah, aku pergi dulu," ucap Arashi dengan wajah tak berdosa kemudian segera bergerak gesit ke luar pintu.

Seakan tersambar petir, Neko hanya bisa terkejut tanpa kata-kata. 

NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now