59. Founded

1K 171 82
                                    

Malam itu, karena satu dua hal, Arashi dan Ayano tidak bisa tidur. Ketika mereka tersadar, tau-taunya pagi telah menyingsing. Keduanya terbaring bersebelahan karena sudah kecapekan.

"Kagetora-kun, sudah cukup kan? Aku sudah tidak sanggup lagi," ucap Ayano sambil terengah-engah.

"Ugh, aku juga." Arashi pun sama terengahnya dengan Ayano. "Apa kau bisa jalan?" tanya Arashi memastikan.

"Tidak bisa, kakiku terlalu lemas untuk berdiri," jawab Ayano sambil membaringkan badannya terlentang.

"Aku juga, padahal aku ingin memintamu mengambilkan bajuku," ucap Arashi yang mulai memejamkan matanya karena kelelahan.

"Kau ambil saja sendiri, kau kan lebih dekat."

"Uugh, males gerak."

Di saat keduanya dalam posisi terbaring tak berdaya, tiba-tiba sebuah suara membangunkan mereka.

"Nyaw!" teriak Neko saat menemukan dua orang tersebut.

"Loh, Neko?!" Arashi yang semula ingin tertidur, tiba-tiba bangkit saking terkejutnya.

"Ayano, kau baik-baik saja?!" Yumiko yang tiba-tiba datang dari semak-semak langsung melompat dan menghampiri Ayano.

"Wah, mereka ketemu yah." Mengikuti di belakangnya, Kaji dan Fubuki pun muncul dengan santainya.

"Kenapa kalian semua ada di sini? Jangan-jangan kalian juga terdampar, yah?" tanya Arashi.

"Ya enggak lah, sejak awal kan tempat liburannya memang di sini," jawab Fubuki. "Kemarin malam entah bagaimana temanmu terdampar di dekat vila, kami sudah mendengar kisah lengkapnya, dan kami pikir mungkin kalian juga ikut terdampar di sini, karena itu pagi tadi kami melakukan pencarian ke sepanjang pantai. Berterima kasihlah pada Neko yang bisa mengendus bau kalian, walau cukup aneh kucing bisa mengendus bau seperti anjing," tambahnya lagi menerangkan.

"Hoo, begitu."

"Ya ampun Ayano, apa yang terjadi padamu? Kenapa berpakaian minim seperti ini? Dan kau kelihatannya kurang tidur begini, apa yang sudah dilakukan makhluk buas itu padamu?" tanya Yumiko khawatir.

"Oi, siapa yang kau panggil makhluk buas?!" protes Arashi.

"Oh, sebenarnya malam tadi Kagetora-kun tidak membiarkanku tidur, makanya aku masih kecapekan."

"Oi, entah kenapa ada yang tidak beres dengan penjelasanmu, gadis kampret."

"Perutku juga rasanya penuh sekali, jadi aku belum bisa berdiri untuk sementara."

"A-anu, Ayano-san, bisa kau diam sebentar sebelum tambah salah paham, aku merasakan hasrat membunuh di sekitarku." Keringat sebiji jagung menetes dari dahi Arashi.

"Ah, Anda berdua pasti orang tuanya Kagetora-kun, salam kenal saya Suzuki Ayano, saya akan berusaha menjadi menantu yang baik." Ayano pun membungkukkan kepalanya pada Kaji dan Fubuki.

"OI STOP! KENAPA BISA JADI BEGINI?!!!"


NEXT>>>


Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now