169. Kouhai

586 99 42
                                    

"Delapan tahun ini kau kemana saja?" tanya Arashi memulai percakapan mereka setelah lama tidak berjumpa.

"Setelah kejadian itu, ayah dan ibu membawaku pindah ke Hokkaido, aku juga tidak bisa menghubungi senpai karena tidak tau alamat senpai."

"Hokkaido? Hanya di Hokkaido?" tanya Arashi yang tampak tidak percaya.

"I-iya, memangnya kenapa?" tanya Maki balik.

"Kupikir kau pindah ke luar negeri atau malah keluar planet."

"Eh? Kenapa begitu?" Maki nampak kebingungan dengan jawaban Arashi.

"Soalnya setelah belajar hacking, aku mencari-cari informasi terkaitmu, tapi tidak ditemukan sama sekali."

"Aaaah." Maki menggumam karena merasa tau alasannya. "Sepertinya itu karena kakakku, dia berkenalan dengan orang aneh dan sepertinya orang itu yang membantu menghilangkan jejak keluargaku."

Arashi pun teringat dengan sosok pemuda yang menjadi dalang di balik aksi Akiyama Emi. Namun, seberapa pun kuatnya dia mencoba mengingat, Arashi tidak bisa membayangkan wajah orang itu. Wajar sih, kan ketutupan topi yang overdosis.

"Tapi, karena kudengar Kakak sudah menyelesaikan masalahnya dengan Arashi-senpai, makanya aku bisa datang ke sini sekarang."

"Begitu rupanya," jawab Arashi tersenyum simpul. Namun, kemudian dia teringat, kalau sebenarnya masalahnya dengan Emi tidak sepenuhnya telah tuntas.

"Ehem ehem!"

Tidak terima dicueki begitu lama, Yumiko berdeham dengan sangat kencang mewakili Ayano dan Haruka yang juga ingin meminta penjelasan.

"Jadi, Arashi-kun bisa kau perkenalan gadis ini pada kami?" pinta Haruka.

"Ah, biar aku perkenalkan diriku sendiri. Namaku Akiyama Maki, bisa dibilang aku teman masa kecilnya Arashi-senpai."

"Senpai senpai, dari tadi kenapa kau memanggil Kagetora-kun dengan panggilan senpai, padahal kalian tidak pernah satu sekolah," tanya Ayano dengan tampang kesal.

"Ah, sebenarnya mulai besok aku akan bersekolah di SMP yang ada di sebelah, dan tentunya setelah lulus aku akan mendaftar ke SMA yang sama dengan Arashi-senpai,  itu artinya kalian juga para senpai-ku, kalau begitu mohon bantuannya!" Maki membungkuk dengan sopan.

Mendapat perlakuan yang sopan seperti itu, tidak enak juga rasanya jika mereka bersikap tidak baik pada Maki. Karena itulah Ayano, Yumiko, dan Haruka berhenti tegang dan melemaskan urat-uratnya.

"Kalau kau bersekolah di sebelah, berarti kau akan tinggal bersama Akiyama-san?" tanya Arashi memastikan.

"Unh, mulai hari ini aku pindah ke tempat Kakak, kita akan jadi tetangga, Arashi-senpai."

"Heee, kalau begitu aku boleh ke sana setiap hari?" tanya Arashi.

"Un--"

Seketika itu juga Maki ditarik oleh tiga gadis yang hanya mendengarkan dari tadi.

"Dengar yah dik Maki, segera tabur garam di pintu masuk rumahmu, jangan biarkan iblis itu menginjakkan kakinya," saran Yumiko dengan setengah berbisik


NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now