65. Sister

931 170 41
                                    

Brak

Dengan sekejap Arashi kembali menutup pintu, membiarkan orang yang dibaliknya terantuk dan mengaduh kesakitan. Setelah dirasa aman, Arashi pun kembali membuka pintu dan menatap gadis yang terduduk itu.

"Tiba-tiba menerjang orang seperti itu bahaya tau," ucap Arashi dingin.

"Wuuu, A-kun jahat, menutup pintu tiba-tiba seperti itu juga bahaya tau," jawabnya sambil mengusap dahi.

"Nyanyanyaw!" Neko terkejut karena tuannya yang seram itu dipanggil A-kun, dan yang lebih mengejutkan, gadis di hadaannya memancarkan suatu aura misterius di mana Neko tidak dapat menatap wajahnya secara langsung.

"Eh? Apa ini? Apa ini? Kucing yang lucu sekaliii." Sesaat ketika gadis itu ingin mendekap Neko, Neko secara reflek mundur dan menundukkan badannya seperti bersujud.

"Unya!" Ini reaksi yang tidak biasa bagi Neko untuk menolak dekapan orang lain. Seakan, Neko merasa tidak pantas untuk didekap oleh gadis tersebut.

"Uuuh, bahkan kucing ini juga," ujarnya yang menitikkan air mata.

"Aaaa, putrikuuu!!!"

"Mamaaa!!!" Keduanya berpelukan dengan tawa menghiasi wajah. "Sudah kuduga Mama mau memelukku, tidak seperti A-kun yang jahat."

"Tentu saja akan kupeluk, tidak seperti Arashi di sana itu. Kapan kau pulang?" tanya Fubuki setelah melepas pelukannya.

"Dua malam lalu, tapi tidak ada siapa-siapa di rumah, aku kesepian, hueeee." Tangisnya pun kembali lagi.

"Ah, tepat setelah siangnya rumah kutinggalkan," ucap Arashi setelah mengingat dua hari sebelumnya.

"Sudah kuduga, A-kun memang jahat," komentar kakanya Arashi itu dengan pipi menggembung.

"Katakan itu pada kedua orangtua yang meninggalkanku sendirian," jawab Arashi cepat.

NEXT>>>

Bad Boy and His CatOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz