60. Interogation

1K 168 98
                                    

Ctek

"Uwaaaah!!! Silau sekali! Mataku panaaaas!!!"

Plak

"Jangan lebay, ini cuman senter dengan kecerahan 32.000 lumen," ucap Yumiko dengan tatapan dingin.

"Itu terang banget, bego!" teriak Arashi tak berdaya ketika tubuhnya diikat di sebuah kursi.

"Sudahlah diam saja dan jawab pertanyaan kami dengan jujur," ucap Fubuki yang juga tidak kalah dingin.

"Jadi, aku harus diam atau menjawab pertanyaan sih?" tanya Arashi berlagak kebingungan.

Plak

"Aww, kenapa kau menamparku lagi?" tanya Arashi lagi.

"Kau hanya boleh bicara untuk menjawab pertanyaan kami," ujar Yumiko lagi dengan tatapan lebih dingin.

"Apa yang kau lakukan pada gadis polos nan suci itu?" tanya Fubuki memulai interogasinya.

"Ah sayang, sebaiknya kita tidak bertanya seperti itu, kau tidak ingin tau gaya anu-anu apa saja yang telah dilakukannya pada Suzuki-san ini kan?" sela Kaji sambil tetap tersenyum menikmati penderitaan anaknya.

"Oh, benar juga."

"AAAAH SUDAH CUKUP! Biar kuluruskan, aku tidak melakukan apa-apa padanya!"

"Lalu bagaimana kau menjelaskan tentang pakaiannya yang minim, begitu juga denganmu?" tanya Yumiko.

"Pakaian kami basah, jadi kami mengeringkannya di dekat api unggun, kau lihat sendiri kan kalau baju kami terbentang di sekitar sana!" jawab Arashi.

"Lalu apa maksudnya kau tidak membiarkannya tidur semalaman?" Kini Fubuki yang bertanya.

"Tentu saja aku tidak akan membiarkannya tidur sampai dia menghabiskan semua ikan yang dia tangkap, dan sudah mati, dan dia jadikan sashimi, dan tanpa kecap ataupun wasabi." Arashi mengingat kembali banyaknya jumlah potongan ikan-ikan mentah tersebut. Entah bagaimana malam itu Ayano dapat menangkap banyak sekali ikan, dan dengan pisau lipat milik Arashi menjadikannya hidangan sashimi kelas atas.

"Jangan mengada-ngada, biasanya dalam keadaan krisis begitu lebih mudah membuat ikan bakar kan daripada sashimi? Dan kalau dibuat seperti itu bukannya tidak tahan lama?"

"Kau pikir temanmu di sana itu paham masalah seperti itu? Air laut aja diminum." Arashi memicingkan mata ke Yumiko dengan bibir yang tertekuk ke bawah.

"Kau benar, aku lupa dia orang yang seperti itu." Yumiko tertunduk pasrah sambil menepuk dahinya.

"Jadi, ketika dia bilang perutnya sudah penuh itu ...."

"Karena dia kupaksa memakan sisa sashimi-nya," jawab Arashi tanpa jeda seperdetik pun.

"Haaa, begitu rupanya, syukurlah semua hanya salah paham." Baik Fubuki maupun Yumiko merasa lega karena kesalahpahamannya telah dituntaskan.

"Tapi itu belum menjelaskan kenapa dia ingin menjadi menantu keluarga kami." Tiba-tiba saja Kaji menyela di tengah kelegaan itu, dan kedua perempuan yang baru saja mengusap keringatnya itu pun kembali melotot.

"Itu juga aku tidak tau, tanya saja padanya." Arashi menuding Ayano dengan bibirnya yang dimajukan.

Sesaat Ayano tampak kelabakan ketika dilempar pertanyaan yang agak sulit untuk dia jawab. Namun, tak lama setelah menyiapkan hatinya, sambil memain-mainkan jari dengan wajah tersipunya dia pun berkata, "Itu karena ..., sepertinya aku mengandung anak Kagetora-kun."

Brak

"DASAR BINATANG! Jadi semua ceritamu tadi hanya bohongan hah?!" Fubuki yang sudah tidak tahan menahan amarahnya mendapat kekuatan super dan mengangkat sebatang pohon kelapa berikut dengan akar-akar, dedaunan, dan buah-buahnya.

"Tunggu dulu! Aku tidak tau apa-apa! Aku tidak bersalah! TOLONG AAAKUUU!!!"

NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now