193. Request

390 81 23
                                    

Setelah Fuuka bilang ada sesuatu yang ingin dia bicarakan dengan Arashi, mereka berdua menuju ke sudut ruangan agar bisa berbicara tatap muka tanpa merasa terusik dengan yang lain. Arahi masih belum bisa menerka apa keinginan dari Fuuka ini mengingat mereka jarang sekali berbicara berdua.

"Anu Kagetora-kun, sebenarnya ini bukan masalah besar, tapi aku hanya bisa meminta ini padamu." Fuuka memulai dengan ragu-ragu.

"Langsung ke intinya saja." Seperti biasa, Arashi tidak suka penjelasan bertele-tele.

"Sebenarnya." Mulut Fuuka terdiam. Dia menarik napasnya dalam, kemudian melepaskan ikat yang menguncir rambutnya selama ini. Dengan tangan yang satunya, Fuuka pun melepaskan kacamatanya. Entah kenapa, setelah itu matanya tampak berkilauan.

"Kagetora-kun, kumohon pinjamkan bantuanmu." Fuuka menggenggam tangan Arashi dengan tatapan yang penuh harap.

Dada Arashi berdegup tidak normal saat melihat penampilan tidak biasa dari Fuuka. Gap moe yang dihasilkan Fuuka terlalu berefek pada Arashi, membuatnya sedikit tidak fokus pada apa yang dia katakan.

"Ka-kalau bantuan ringan saja, aku bisa bantu," ucap Arashi setengah tidak sadar.

"Benarkah? Terima kasih, tolong bantuannya untuk jadi penanggung jawab rumah hantu saat festival budaya nanti yah!" Senyuman sejuta watt membuat otak Arashi semakin blank dan mengiyakan begitu saja.

Namun, sedetik kemudian dia sadarkan dirinya.

"Tunggu sebentar! Festival budaya sudah akan dilaksanakan?" tanya Arashi yang maklum, tidak tau kabar selama seminggu. "Dan dengan bodohnya kalian memilih rumah hantu? Kenapa tidak maid cafe?!" tambahnya lagi dengan sedikit berteriak frustasi.

"Atau Neko Cafe! Jadi kita bisa bermain sepuasnya dengan Neko!" sela Ayano.

"Atau kita gabungkan idenya menjadi nekomimi maid cafe!" teriak Arashi bersemangat.

"Sebenarnya Kagetora-kun, para cowok sudah mengusulkan itu pada rapat persiapan sebelumnya."  Di tengah kehebohan itu Fuuka menyela.

"Kalau begitu berarti para cewek menolak dan ingin membuat rumah hantu?" tanya Arashi dengan nada kebingungan.

"Sebenarnya bukan begitu juga ..., bagaimana menjelaskannya yah."

"Hmmmm?!" Arashi hanya bisa memiringkan kepalanya dipenuhi kebingungan.


NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now