109. Three-legged Race

709 123 41
                                    

Pertandingan kedua adalah lomba lari tiga kaki. Lomba di mana dua orang lari berpasangan dengan salah satu kakinya diikatkan ke kaki rekannya. Pada festival olahraga kali ini ada aturan tambahan yaitu pasangan tersebut haruslah laki-laki dan perempuan.

Dan sekali lagi kelas 1-B menentukannya dengan undian. Perwakilan dari siswi adalah Haruka. Awaknya perwakilan siswa pun akan ditentukan dengan undian, tetapi Haruka meminta dia sendiri yang memilih perwakilan siswa, dan pilihan itu jatuh ke Arashi.

"Kenapa aku lagi?" jata Arashi setengah jengkel.

"Maaf." Haruka menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

"Kau tau sendiri kan kalau aku sudah diikutkan cukup banyak lomba?" ucap Arashi sambil berkacak pinggang.

"Mau bagaimana lagi, aku tidak mau dipasangkan dengan laki-laki yang tidak kukenal baik. Lagipula kalau kita berdua pasti bisa sinkron dengan mudah," ucap Haruka meyakinkan.

"Haah, baiklah." Akhirnya Arashi menyerah dan membiarkan dirinya menjadi peserta lomba lari tiga kaki.

Kaki mereka pun diikat. Tangan kiri Haruka dijalungkan ke leher Arashi, dan tangan Arashi merangkul pinggang Haruka. Sesaat Haruka merasa canggung dengan posisi ini karena tubuh mereka jadi menempel sangat dekat.

"Kah tak apa?" tanya Arashi yang menyadari kegelisahan Haruka.

"Arashi-kun, kau tidak merasa malu berada di posisi seperti ini?" Haruka memalingkan wajahnya karena dia tidak ingin Arashi melihat wajahnya yang memerah.

"Hmm, aku sih biasa saja. Setelah dipikir lagi tidak buruk juga ikut lomba ini denganmu." Alasannya tentu saja karena Arashi dapat memegang-megang dan bersentuhan tubuh langsung dengan Haruka. Wajah mesumnya hampir saja tertampakkan jika Arashi tidak menahan ekspresi tenangnya.

Ptar

Pistol kawe itu berbunyi begitu saja. Haruka yang sempat tidak fokus dibuatnya kaget dan mengakibatkan salah melangkah. Keseimbangan mereka pun buyar dan Haruka hampir terjatuh ke tanah. Untungnya Arashi berhasil menangkap badannya.

"Oi, hati-hati," ucap Arashi.

Namun, perhatian Haruka tidak pada peringatan Arashi, melainkan pada jarak wajah mereka yang saat ini sangat dekat.

"Aaa-a-Arashi-kun, lombanya kita tertinggal jauh." Haruka berusaha mengalihkan perhatian.

"Tenang saja, kita mulai perlahan-lahan. Ketika kuberi aba-aba satu, langkahkan kaki yang saling terikat, aba-aba dua, langkahkan kaki yang satunya. Bisa kan?"

"Ah, umh." Haruka mengangguk tanda paham.

Seperti yang dikatakan Arashi, mereka pun memulai dengan perlahan. Selangkah demi selangkah kakinya mereka tapakkan. Setelah beberapa langkah berjalan, mereka pun mulai bisa berlari. Hingga akhirnya mencapai garis finis.

Hal yang mengejutkan adalah, meskipun terlambat memulai, pasangan Arashi Haruka meraih posisi pertama. Anehnya lagi, peserta yang lain sebelum mencapai garis finis, berjatuhan satu per satu karena tidak seimbang dengan pasangannya.

[Kerja yang bagus, tuan Westcott.] Suara Arashi terdengar dari sambungan telepon.

"Jika untuk nona muda, apapun saya lakukan," jawab Westcott dari tempat yang jauh menggandeng sebuah senapan berlaras panjang.

NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now