86. Matsuri

836 148 40
                                    

"A-kun! Nanti malam kita pergi ke festival yah!"

"Tidak mau." Dengan cepat dan tanpa jeda Arashi segera menolak tawaran kakaknya tersebut.

"Tapi ini festival loh, ada kembang api loh, ada permen apel loh, ada takoyaki, yakisoba, permen kapas dan lain-lain loh, ayo lah kita pergi bareng!" Seperti anak kecil, kakaknya merengek sambil menggoyang-goyang tubuh Arashi.

"Kalau begitu kau saja yang belikan."

"Moo, A-kun jahat! Kenapa sih gak mau jalan bareng sesekali aja, neee, ayolaaaah!"

"Berangkat dengan Neko saja."

"Nyanyah nyanyah." Neko segera menggeleng menyatakan ketidakpantasannya untuk jalan berdua dengan kakaknya Arashi.

"Neko gak mau," ucap gadis itu dengan bibir manyun.

"Begitu pula denganku," jawab Arashi masih dengan wajah tidak peduli.

"AAAH, A-kun jahat! Aku pergi sendiri saja kalau begitu!" Sambil menghentak dia naik ke lantai dua di mana kamarnya berada.

Waktu berjalan cepat, dan sore hari pun menyingsing.

"Tadaa! Aku cantikkan?" Kakaknya Arashi pamer penampilannya berbalut yukata berwarna pink. Jika rambut panjangnya biasa digerai saja, kini digulung membentuk bola di atas kepalanya.

Melihat penampilan kakaknya itu, Arashi segera bereaksi.

"Kau mau ke mana berpakaian seperti itu?" tanyanya.

"Sudah kubilang siang tadi kan, ke festival, aku ingin melihat kembang api yang besar," jawab kakaknya dengan tampang agak sebal.

"Kalau begitu silakan ke arah sini." Arashi pun memegang pundak kakaknya, kemudian mendorong mengarahkannya.

"Ada apa A-kun? Kau berubah pikiran ingin ikut yah?"

"Hap."

Arashi pun mendudukkan kakaknya di sofa ruang tengah, kemudian menyalakan televisi di sana.

"Kalau mau melihat kembang api lihat di televisi saja."

"Apa maksudnya ini?! Aku mau melihatnya secara langsung bukan dari televisi!" Gadis itu pun memberontak tidak terima atas perlakukan Arashi.

"Jangan egois seperti itu, pikirkanlah orang di sekitarmu. Kalau mereka melihat wujudmu yang sekarang, dijamin akan ada kericuhan skala negara."

"Halah, A-kun lebay, kulaporin ke mama loh."

"Nak, kali ini mama setuju dengan Arashi." Bagai punya telinga setajam kelelawar, Fubuki memberikan jawabannya dari dalam dapur.

"Eh? Mama! Kenapa tiba-tiba mama jadi ikut jahat sama aku?!"

"Bukan jahat nak, mama hanya ingin melindungi perdamaian dunia."

"Tapi, tapi, tapi ..., ah, Neko-san, aku tidak apa-apa pergi ke festival kan?"

Tapi Neko yang ditanyai sudah dari tadi bersujud bahkan sampai tiarap menghadap ke kakaknya Arashi. Reaksinya tersebut menunjukkan betapa dahsyatnya pengaruh Yukata pada Absolute Order miliknya.

"Menyerahlah," ucap Arashi sambil menepuk bahu kakaknya.

"Huee, tapi aku mau ke festival."



NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now