101. Badboy Alliance

774 127 35
                                    

"Hei kau." Dari dalam bayang-bayang lorong, seseorang memanggil.

"Kau, hei! Aku memanggilmu, ooooooi!!!" Orang itu kembali memanggil karena panggilan sebelumnya diabaikan.

"Hei, kau tuli yah? Kau yang punya luka di hidung, aku memanggilmu oooooi!!!"

"Eh? Jadi benar kau memanggilku yah?" Arashi pun berpaling ke arah orang yang sedari tadi dia abaikan.

"Kau pikir siapa lagi yang ada di sini selain kau?!"

"Aah, benar juga. Jadi, apa keperluanmu?" tanya Arashi tak berbasa-basi.

"Ah benar juga, ehem, kau pasti anak kelas satu yang terkenal dengan tingkah jahatnya itu kan?" tanya orang itu.

"Tidak, sepertinya kau salah orang." Arashi segera menjawabnya.

"Eh? Aneh sekali, padahal katanya anak dengan luka di hidung itu terkenal jahatnya, kau tau saat libur musim panas lalu dia menculik satu angkatannya ke hutan dalam satu malam."

"Aaah, kalau itu memang aku yang melakukannya," jawab Arashi dengan polosnya.

"Lah, tadi katanya bukan!" Orang itu mulai kehabisan kesabarannya.

"Heee, aku kan tidak merasa sebagai orang jahat," ucap Arashi sambil menautkan kedua tangannya di belakang kepala.

"Orang jahat yang tidak merasa jahat, kurasa kau memang cocok untuk bergabung bersama kami." Orang itu menyeringai dengan gaya sok kerennya.

"Bergabung? Memang bergabung dengan apa?" tanya Arashi penasaran.

"Berbanggalah wahai anak kelas satu, aku Mishima Kouichi akan mengundangmu dalam sebuah perkumpulan paling keren, paling beken, dan paling badass di sekolah ini--"

"Ya ya ya, skip basa basinya." Arashi berkomentar dengan wajah yang tidak peduli.

"Aku akan mengundangmu ke dalam Badboy Alliance," ucap Kouichi dengan cengiran di akhir kalimatnya.

"Hah? Badboy alien?"

"Alliance, all-i-ance, sudah kuduga nama ini harus segera diganti."

"Jadi, tempat macam apa itu?"

"Bagus sekali kau bertanya, jadi Badbpy Alliance adalah tempat para badboy di sekolah ini berkumpul dan berbagi cerita tentang ke-badboy-annya pada badboy lain, menarik bukan?"

"Hee, apa-apaan itu, membosankan, kalau begitu aku tidak usah ikut saja." Arashi berbalik dan melangkah pergi meninggalkan Kouichi.

"Tu-tunggu dulu! Setidaknya melihat saja! Ooi, dengarkan aku!" panggil Kouichi dengan pasrah.

"Wani piro?" tanya Arashi sambil menunjukkan gestur meminta uang.

NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now