Bad Boy and His Cat

06. Food [2]

Kruuuuk

Neko hanya bisa terkapar lemas karena tidak dapat jatah makan paginya. Ingin rasanya dia mencakar-cakar wajah si tuannya yang jahat bin kejam itu. Apalagi ketika dia memasang ekspresi tak berdosanya saat keluar pintu. Mengingatnya kembali saja membuat Neko merasa bisa mengobrak-abrik kamar Arashi sebagai pelampiasan.

Sayang, dia tidak punya keberanian untuk melakukan hal seperti itu.

Kruuuuuk

Perutnya kembali berbunyi ketika kepalanya dipenuhi rasa ingin balas dendam. Rasa lapar itu pun mendesaknya untuk mengamati sekitar. 

Ibu Arashi belum juga pulang dari acara merumpinya. Tempat makanan tersimpan pun diberi pengamanan tingkat tinggi di mana hanya manusia yang bisa membukanya. Hal itu Arashi lakukan karena sebelumnya Neko pernah ketahuan mencuri makanannya secara diam-diam, walaupun makanan itu sudah disimpan dalam wadah tertutup rapat dan diletakkan di tempat yang tinggi. 

"Nyah." Neko membuang napasnya kesal karena sudah kehabisan akal untuk mengambil makanan.

Saat itulah pandangan Neko terpaku pada sosok yang menempel di dinding, cicak. Begitu juga si cicak, merasa dipandangi dari bawah, dia pun balik memandang Neko.

Lama keduanya bertatapan dengan intens. Neko pun semakin memicingkan matanya menatapi si cicak di dinding. Tak lama kemudian, tubuh cicak itu menjadi kaku, kakinya yang menempel pun terlepas, setelah itu tubuhnya terjun bebas menseluncuri permukaan dinding hingga ke lantai.

Tak membuang kesempatannya, Neko pun menghampiri tubuh cicak yang tak bisa bergerak. Diguling-gulingkannya tubuh cicak itu dengan kaki depannya. Sampai cicak itu terlihat lemas tak bisa melawan balik, sosoknya pun menghilang ditelan Neko menyisakan ekornya yang bergoyang ria di lantai.

Tak puas memakan satu, Neko pun mencari mangsa lain yang merayap di dinding. Namun, dia tidak menemukannya. Justru matanya menangkap santapan yang lebih besar dari seekor cicak.

Sebuah bento makan siang milik Arashi tertinggal di atas meja.

NEXT>>>