83. Not Meeting

836 154 78
                                    

"Maaf yah Akiyama-san, seharusnya aku saja yang membuka pintu tadi." Fubuki duduk sambil menyuguhkan teh hangat pada Emi.

"Ah tidak apa, suatu kehormatan karena sudah dibukakan oleh anak sulung ibu."

"Begitu rupanya, jadi dia tetangga di sebelah itu yah, salam kenal aku anak tertua di sini, namaku---."

"Aaah, tidak perlu repot-repot, saya tidak pantas mengetahui nama Anda, sebagai gantinya saya akan memanggil Anda Kagetora Goddess-sama." Begitulah Emi memanggil kakaknya Arashi sambil tetap memandang ke lantai. 

"Ka-Kagetora Goddess-sama katamu!" Gadis itu langsung shock karena ini pertama kalinya ada orang yang memanggilnya setinggi itu.

"Ngomong-ngomong, ibu Kagetora, ada apa dengan kucing Anda, rasanya dia menatapi saya dengan sangat intens."

Meskipun jarak mereka berjauhan, Neko terus memandangi Emi tanpa berkedip. Sekalipun matanya terasa sakit, dia hanya akan menutup kelopak keduanya, dan tetap fokus mengawasi Emi. Tidak akan ada yang tau apa yang direncanakan perempuan itu. Begitulah yang Neko pikirkan.

"Ah, jangan pikirkan Neko, dia kalau lapar memang begitu. Seharusnya sebentar lagi Arashi datang membawa cemilan untuk kami, jadi kurasa Neko menantikannya." Meskipun kenyataannya  bukan begitu.

"Begitu rupanya, pantas saja Arashi-san tidak terlihat dari tadi," ucap Emi sambil tertawa-tawa kecil.

"Tunggu saja sebentar lagi, harusnya dia akan kembali sebentar lagi ..., mungkin." Fubuki nampak tidak yakin.

"Mu-mungkin?"

"Soalnya ini pertama kalinya aku meminta Arashi untuk membelikan sesuatu, jadi tidak bisa mengira-ngira seberapa cepat dia akan kembali meskipun perintah yang dibeli cuman kue dan jaraknya hanya satu kota."

"Tenang saja bu, A-kun meskipun begitu dia tipe yang kerja cepat kok, kita tunggu saja sebentar lagi dengan sabar, yah Akiyama-san."

"Baik, tentu saja, dengan senang hati akan saya tunggu, Kagetora Goddess-sama!"

Namun, kenyataan tidak seindah itu. Lima teko teh telah dituangkan. Neko sudah menyerah untuk tidak berkedip. Bahkan mentari pun sudah bersembunyi dalam gelapnya malam. Arashi belum juga pulang karena terlibat kasus pembiusan di sebuah rumah besar.

"Umh, sebentarnya lama sekali yah ...." Emi tak tau lagi harus berkata apa, karena pantatnya sudah terasa berakar di sofa yang dia duduki.

"Lain kali aku tidak akan menyuruh Arashi lagi, aku bahkan lupa menyiapkan makan malam. Ya sudah, kita makan di luar bareng yuk, Akiyama-san silakan ikut juga."

"Meski saya tidak pantas makan malam bersama dengan Kagetora Goddess-sama, tapi jika kalian memaksa, baiklah."

Akhirnya, para perempuan ditambah seekor kucing itu pun berangkat untuk makan keluar. Bertepatan lima menit sebelum Arashi akhirnya tiba dengan tergesa-gesa ke rumah.

NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now