44. Result

1.2K 234 134
                                    

Hari berganti hari dan tidak terasa sudah satu minggu terulang sejak ujian diadakan. Siswa siswi pun sibuk mengerumuni papan pengumuman. Di sanalah liburan musim panas mereka dipertaruhkan. Mereka yang berada di bawah garis merah, harus terpaksa mengikuti ujian remidi saat semua orang berlibur.

"Ayano, bagaimana dengan nilaimu?" tanya Yumiko.

"Nilaiku luar biasa, tepat di atas garis merah." Ayano menjawab dengan acungan jempolnya.

"Itu bukan sesuatu yang harus dibanggakan, Ayano."

"Kalau Yuu-chan sendiri?" tanya Ayano balik.

"Yah, sebagai komite kedisiplinan aku harus memberikan contoh yang baik, walau agak aneh karena aku mendapat nilai rata-rata saja. Kupikir nilaiku akan berada di posisi atas." Yumiko memiringkan kepalanya dan menopang dengan sebelah tangan.

"Mungkin karena kau kebanyakan menghapal buku sakumu itu." Arashi tiba-tiba menimbrung entah dari mana.

"Berisik, aku tidak mau dengar komentar dari orang yang dua hari berturut-turut menggunakan seragam olahraga saat ujian."

"Tu-tunggu dulu! Dari mana kau tau cerita itu?! Kita kan beda kelas!" Wajah Arashi langsung merah padam entah karena malu atau karena marah.

"Ah, aku yang cerita ke kelas lainnya!" Ayano mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan bangga.

Ini cewek kapan sih gak kampret?

Saat Arashi ingin menyengsarakan Ayano, suara yang entah familiar atau tidak, terdengar di indera mereka.

"Kagetora-sama! Gawat!!" Kirihara Sudo, ya, itulah nama orang ini.

"Ada apa Takachin?"

"Nama saya Sudo! Bukan Takachin. Ah, yang lebih penting, ini gawat Kagetora-sama! Nama Anda tidak ada di daftar remidi!" teriaknya dengan panik. Arashi hanya bengong dan memiringkan kepalanya.

"Lalu, apa yang gawat?" tanya Arashi memastikan.

"Kagetora-kun, apa kau tidak paham seberapa gawatnya ini?! Namaku tepat di atas garis merah, mustahil sekali kau memiliki nilai lebih tinggi dariku dan jika namamu tidak ada juga di daftar remidi, itu artinya ...."

"Oi kampret, sebenarnya kalian mau bilang apa?"

"Kagetora Arashi, kau ini benar-benar bodoh yah. Setelah dijelaskan seperti itu kau masih belum paham juga?" Yumiko menyilangkan tangannya di dada.

"Makanya apa?!" tanya Arashi makin geram.

"Itu artinya, nilaimu tidak memenuhi kualifikasi sebagai nilai terrendah sekali pun. Dengan kata lain, kau sudah dikeluarkan dari sekolah ini!" ucap Yumiko sambil menunjuk batang hidung Arashi.

"Kalian bertiga ini beneran kurang ajar banget yah. Namaku ada tau, malah di paling pertama!" Arashi pun menunjuk namanya yang berada di nomor satu.

"Mustahil!" Ketiganya terkejut berat melihat nama Arashi berada di sana.


NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now