106. Practice

747 136 40
                                    

Menggantikan Fuuka, Arashi dan Neko berdiri di depan kelas untuk memimpin persiapan festival olahraga.

Brak

Arashi menggebrak papan tulis, bukan hanya sekedar untuk mengagetkan satu kelas, tapi karena memang dia agak kesal saja.

"Kalau kalian serius ingin menang dalam festival olahraga ini, kalian tidak bisa hanya mengandalkanku dan Neko, karena itu kalian akan berpartisipasi dalam latihan khusus yang dipimpin olehku," ucap Arashi dengan cengiran lebarnya. Dalam benaknya, ini adalah satu kesempatan bagus untuk menyeret semua orang dalam kesengsaraan yang dia alami.

"Tu-tunggu dulu Kagetora yang satunya, untuk latihan kurasa lebih baik aku saja--" Fuuka mencoba untuk menghentikan niat jahat Arashi, tetapi dia tidak dapat melanjutkan kalimatnya saat Arashi memberikan tatapan tajam.

"Bukannya kau menyerahkan semuanya padaku dan Neko?" ucap Arashi dengan memberikan penekanan pada kata 'menyerahkan'.

"Tapi bukan itu juga maksudnya." Suara Fuuka melemah. Teman-temannya yang lain sebenarnya ingin ikut memberikan dukungan pada Fuuka yang berusaha menghindarkan mereka dari kemungkinan terburuk ini, tapi tak ada yang bisa melakukan apa-apa. Semuanya ciut di hadapan tatapan Arashi yang mengerikan.

"Baiklah, sepulang sekolah nanti semuanya berkumpul di lapangan, aku akan melatih kalian dengan baik. Semua yang kumaksud termasuk Pak Nakamura." Arashi menatap tajam pada Pak Nakamura yang duduk agak jauh di kanan Arashi.

"Eh? Aku juga?" Pak Nakamura tak tau harus menanggapi bagaimana.

Singkat cerita, waktu pulang pun tiba. Siswa siswi kelas 1-B ditambah Pak Nakamura berkumpul di lapangan dengan pakaian olahraga masing-masing. Sebenarnya latihan yang diberikan Arashi adalah latihan fisik dasar seperti latihan kecepatan, kekuatan, dan stamina. Namun, caranya saja yang tidak wajar.

Latihan kecepatan, seluruh siswa berlari memutari lapangan dengan dikejar oleh Arashi yang mengendarai sepeda motor dan menembakkan falmethrower di belakang mereka.

Latihn kekuatan, seluruh siswa menarik tali yang telah diikatkan di belakang truk, tentu saja di dalam truk ada Arashi yang menginjak pedal gasnya.

Latihan stamina, dari sore hingga menjelang malam, para siswa terus mengulangi dua latihan tersebut dengan jeda istirahat hanya satu menit di tiap sesinya.

Pada hari H yang dinanti, latihan tersebut membuahkan hasil yang mengejutkan. Setengah jumlah siswa kelas 1-B tidak bisa hadir karena jatuh sakit.

"Kalau begini semakin mustahil untuk memenangkan festival olahraga ini," gumam Fuuka meratapi keadaan kelasnya.

NEXT>>>

Bad Boy and His CatOnde as histórias ganham vida. Descobre agora