171. Pool

451 102 14
                                    

Priiit

Peluit berbunyi nyaring, memberikan isyarat pada perenang di pinggir kolam untuk menceburkan diri. Keenam orang itu mengayuh tangan dan mengepakkan kakinya dengan cepat. Mereka bersaing untuk mendapatkan catatan waktu tercepat hingga sampai di sisi lainnya kolam.

Di antara enam gadis itu, satu yang paling mencolok, berada di posisi terdepan sendirian. Ketika dia sudah memegang keramik sisi kolam lainnya.

"Yeeey!" Ayano pun bersorak kegirangan menjadi perenang tercepat.

"WOOOAAH!!!" Sorakan takjub bergema di kolam renang itu.

"Luar biasa Suzuki-san, catatan waktumu 54 detik, sepertinya kau perenang tercepat di sekolah ini," ucap guru pengawas takjub.

"Hehehe." Ayano cengir-cengir sambil mengusap belakang kepalanya.

"Aku memang sudah menduga, tapi siapa sangka Ayano-san atletis sekali yah." Haruka yang di pinggir kolam menjulurkan tangannya, membantu Ayano untuk naik ke daratan.

"Sebenarnya Yuu-chan tidak kalah cepat loh, sayang jadwal kelasnya tidak berbarengan dengan kita," ucap Ayano.

Hari ini adalah hari olahraga, di mana gabungan siswi kelas 1-A dan 1-B melakukan olahraga renang bersama. Setelah paginya mendapat hukuman membersihkan kolam, Ayano dan Haruka merasa lega karena dapat menikmati hasil kerja mereka sendiri.

"Memang luar biasa kelas 1-B, patut diapresiasi," ucap seseorang yang ikut ke daratan sehabis dari kolam. Wajahnya asing bagi Haruka maupun Ayano, jadi mereka yakin kalau gadis itu dari kelas 1-A.

"Ah benar, kalian mungkin belum kenal aku, namaku Kasumi Erika, seorang jurnalis. Kalau boleh apa aku bisa menulis artikel tentangmu?" tanya Erika to the point.

"Hee? Aku akan jadi orang terkenal?" tanya Ayano antusias.

"Hahaha, bisa jadi. Suzuki Ayano kan yah, sebentar kuambil alat tulisku dulu di loker." Erika pun berlalu menuju ruangan ganti.

"Bagaimana ini Nakano-san, aku akan jadi orang terkenal." Mata Ayano terlihat berbinar-binar.

"Ayano-san, terkenal tidak segampang itu," jawab Haruka dengan senyum renyah.

"Heee, begitu toh." Semangat Ayano pun sedikit berkurang. Ketika dia berusaha kembali semangat lagi, tiba-tiba saja.

"Kyaaaaaa!!!" Suara melengking nyaring terdengar dari ruang ganti.


NEXT>>>


Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now