15. Disciplinary Comittee [2]

1.7K 330 98
                                    

"Apa pun dalihmu, keberadaan kucing ini di kantin merupakan bukti fisik kalau kau melakukan pelanggaran peraturan sekolah." Gadis itu berucap dengan lantang sambil mengibaskan rambut hitam panjangnya.

"Mau bagaimana lagi, dia kelaparan kau tau? Liat dia!" Arashi pun menarik tubuh Neko dan menunjukkannya ke depan gadis itu.

Abaikan ucapan Arashi yang seakan dia punya rasa kasih sayang pada peliharaannya. Ketika tubuh Neko disentuh, dia sudah mengerti maksud sebenarnya dari sang tuan. Pegangan tangan tuannya yang agak seperti mencengkram itu sudah menyampaikan pesan "Jika ingin selamat, ikuti perkataanku." pada si Neko. Tanpa basa-basi dan ragu, Neko pun memulai aktingnya.

"Nyaaaw." Neko mengeong dengan wajah memelas.

"Dia bisa saja meminta makanan pada orang lain yang ada di rumahmu, kan?" tanya gadis itu dengan suara yang agak melemah.

"Kau pikir untuk apa dia ke sini kalau ada yang memberinya makan di rumah? Rumahku dari sini jauh pula," desak Arashi.

"Te-tetap saja kucing dilarang di area sekolah." Gadis itu memalingkan wajah dan menjaga image arogannya.

"Bahkan jika kucing imut ini kelaparan?" tanya Arashi lagi sambil terus menyodorkan Neko ke hadapan gadis itu.

"Ba-bahkan jika kucing imut itu ke-kelapa--" Gadis itu tidak bisa menolak untuk menatap Neko. Mata Neko kini membulat sempurna dan kedua telinganya merunduk prihatin. Berulang kali gadis itu membuka tutup bibirnya sambil terus menatapi Neko.

"Aaah, lutunaa." Pada akhirnya gadis itu tidak dapat menahan peson kiyut seorang Neko dan respon itu menghadirkan seringai lebar di wajah Arashi maupun Neko.

NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now