161. Increase

467 96 38
                                    

Di tengah badai yang bergemuruh itu, Arashi berusaha keras agar ikatannya bisa lepas. Tidak disangka-sangka, Ayano membuat ikatan yang sangat kuat. Satu-satunya cara yang dapat membuat Arashi lepas dari ikatan tersebut adalah dengan menggunakan kekuatan supernya.

Namun, setelah dia melepaskan diri dari ikatan tali, otot-ototnya menjadi keram dan dia kembali tidak bisa bergerak.

Badai pun berlalu. Langit kembali cerah. Awan kelam yang menyelimuti kota itu selama dua hari seperti dihapus begitu saja dalam satu malam. Sayangnya Arashi masih belum bisa bergerak.

Meskipun tenggorokannya sudah kering mengemis air, dan perutnya berdemo meminta makanan, dia tidak bisa mendapatkannya. Harapannya saat ini hanyalah agar Neko atau ibunya cepat pulang.

"Nyaaaw!"

Suara Neko dari luar membuat Arashi tersenyum lebar. Untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasa bahagia saat Neko pulang.

Cklak

Pintu terbuka. Sudah tidak menjadi misteri jika Neko bisa membuka pintu rumah.

"Nyaaw!"

Sekali lagi Neko memanggil tuannya yang dia pikir masih tertidur di kamar.

"Ne-ko! Aa-irr."

Arashi mencoba bersuara dengan tenggorokannya yang kekeringan itu. Meskipun pelan, Arashi berharap telinga tajam Neko mampu mendengarnya.

Namun, bukannya Neko yang mendengar suara pelan Arashi, justru Arashi yang mendengar suara pelan Neko. Tepatnya bukan Neko, karena suaranya lebih tinggi dan lebih pelan.

Mata Arashi tertuju ke arah pintu. Dan yang dia lihat di sana adalah empat anak kucing yang lebih kecil dari Neko. Mereka berempat mengeong-ngeong sambil mengekori ke mana pun Neko pergi.

"Apa yang  kau bawa pulang itu?!"

Seketika Arashi mendapatkan tenaganya untuk berdiri dan berteriak. Neko kaget saat tau tuannya sedang tiduran di ruang tengah, dan kagetnya digandakan saat melihat Arashi jatuh kembali setelah berteriak.

"Nyaaw!"


NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now