26. Kagetora's Family [3]

1.5K 283 105
                                    

"Begitu rupanya, kau sudah besar yah." Kaji berkacak pinggang di hadapan Arashi yang tingginya sudah hampir menyamai.

"Masa? Perasaan tinggiku tidak berubah sejak terakhir kita bertemu tiga bulan yang lalu," jawab Arashi cepat.

"Eeeh, baru tiga bulan yang lalu yah? Rasanya sudah bertahun-tahun saja aku tidak di rumah. Ngomong-ngomong namamu siapa?"

"Oi, jangan bercanda! Yang memberiku nama Arashi kan kau!" Arashi membentak sambil menampar udara.

"Nyaaaw." Ketika itu Neko pun muncul dari dapur menyambut si kepala keluarga yang belum pernah ditemuinya secara langsung.

"Ooooh, ini yah yang namanya Neko, salam kenal yah, Neko." Kaji membungkukkan tubuhnya menyapa Neko.

Menanggapi itu, Neko pun berdiri dengan dua kaki belakangnya kemudian meregangkan tubuhnya ke atas meminta digendong.

"Aaa, lucunya!" Kaji pun mengangkat tubuh Neko dan menggendongnya di bahu sambil mengelus bulunya.

"Urrrr, uurrrr." Neko Mendengkur kegirangan.

"Hoo, kau senang yah, pus puss ..., tapi kenapa rasanya dia berbiji yah?" tanya Kaji yang merasakan kejanggalan di pundaknya.

"Itu karena Neko jantan," jawab Arashi segera.

....

"EEH?!! Kucing belang tiga jantan tidak mungkin selucu ini!"

"Nyaw." Neko pun menyahut membenarkan perkataan Arashi.

"Heeee???" Kaji masih terheran-heran.

"Mau sampai kalian berbicara di sana dan membiarkan makan malam tambah dingin?" Fubuki menegur dari ruang makan.

"Tenang saja sayang, mau makanan panas atau dingin, selama itu masakan buatanmu pasti nikmat rasanya."

Fubuki tersipu malu, dia pun memalingkan wajahnya dari Kaji. Ketika tatapan mereka kembali bertemu, kedua alis Fubuki telah bertautan. "Huh, aku tidak akan senang hanya dengan pujian seperti itu tau!" ujarnya yang masih merona.

Semua pun akhirnya kembali ke meja makan dan duduk di kursinya masing-masing. Acara santap malam itu pun akhirnya dimulai juga setelah Arashi menunggu cukup lama sampai terasa akan mati kelaparan.

Suasana di meja makan itu begitu ceria dengan masing-masing pribadi orangnya. Seperti Fubuki dan Kaji yang saling rayu-rayuan saat sedang makan, atau seperti Neko dan Arashi yang saling berebut sepotong karaage terakhir. Tentu saja karaage itu tidak didapatkan oleh keduanya. Karena Fubuki mengambilnya ketika mereka lengah dan menyuapinya pada Kaji.

"Ngomong-ngomong bagaimana pekerjaan ayah saat ini?" Arashi kembali memulai diskusi sambil bersantap.

"Ah, pekerjaan yah ..., sebenarnya saat ini jadi agak berbahaya. Soalnya ...."


NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now