07. Greeting

2.5K 376 140
                                    

"Hooaaaam."

Arashi menguap sambil berjalan menyusuri jalan setapak yang menanjak menuju sekolahnya. Kelopak berwarna merah muda berjatuhan dengan gemulainya menghiasi perjalanan Arashi. Sayangnya, dia bukan tipe orang yang akan terkagum-kagum saat melihat hal-hal indah yang seperti itu.

Angin hangat pun bertiup dari puncak bukit. Menerpa permukaan kulit wajah Arashi. Normalnya, orang akan terpejam saat ada angin yang cukup kuat bertiup ke wajahnya, tapi Arashi sebaliknya. Dia justru membuka matanya lebar-lebar menantikan suatu keajaiban terjadi di hadapannya.

Dan seperti keinginannya, rok gadis yang berjalan di depan tak jauh darinya tersingkap ke atas sedikit. Meski rok itu segera ditahan oleh si gadis agar tidak terangkat lebih tinggi, Arashi berhasil menangkap visualisasi di balik rok pendek itu.

"Hmm, sakura yang indah," komentar Arashi dengan cengiran lebar.

Segera saja mendengar komentar itu, gadis yang merasa dikomentari berbalik. Wajahnya memerah padam karena marah dan rasa malu. Namun, rasa itu dia redam untuk melangkah cepat-cepat ke sekolah dan meninggalkan Arashi jauh di belakang.

"Oooi!"

Saat Arashi ingin melanjutkan langkahnya, terdengar suara seorang gadis memanggilnya dari belakang. Rasa penasaran membuat Arashi memalingkan kepalanya, dan ketika itulah dia menemui sosok gadis sebaya dengan rambut pendek sebahu melambai-lambai ke arahnya.

Sangat tidak biasanya ada yang menyapa Arashi di sekolah. Namun, gadis itu bukan gadis yang tidak dikenalnya. Notabene gadis berambut sebahu itu adalah teman sekelas Arashi, Suzuki Ayano.

Arashi pun mengangkat tangannya bermaksud menyapa balik, tapi gadis itu berlari melaluinya.

"Yuu-chan! Kau juga terlambat?" tanya Ayano pada gadis di depan Arashi yang dipanggilnya Yuu-chan.

"Malu mengakuinya, tapi begitulah. Ayo bergegas, nanti benar-benar telat."

"Umh." Ajakan itu ditanggapi anggukan oleh Ayano.

Arashi pun ditinggal dalam kondisi diam membatu. Keadaannya justru berbalik, kini giliran wajah Arashi yang merah padam menahan marah dan rasa malunya.

Gadis kampreeeet. 

Arashi hanya bisa murka dalam diam.

NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now