187. Date

407 84 23
                                    

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Arashi terus mengabaikan bel itu karena masih fokus menghabiskan waktu di kasurnya.

"Arashi-senpai!"

Ketika suara itu terdengar, barulah Arashi terbangun. Otaknya langsung bisa menangkap suara siapa gerangan yang ada di halaman rumahnya itu. Namun, seperti ingin memastikan, Arashi pun mengintip dari jendela kamarnya yang kebetulan menghadap ke jalanan.

"Ah, senpai keliatan!"

Seperti dugaan Arashi, itu adalah suaranya Maki. 

Karena malas mendatangi ke bawah, Arashi pun membuka jendelanya dan balas berteriak, "Ada apa?!"

"Senpai, bantu aku bongkar barang pindahan!" jawab Maki sambil menunjuk ke arah truk yang parkir di depan rumah Akiyama Emi.

"Kau tidak sekolah yah?!" tanya Arashi lagi.

"Apa maksud senpai? Hari ini Minggu tau!"

"EH?!"

Arashi pun berbalik dan membuka hp-nya. Namun, hp itu tidak mau nyala karena rusak setelah terakhir dia banting.

"Kampret!"

Hp itu pun terbanting lagi dan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.

Dia pun mencoba mengetahui tanggal dari jamnya. Namun, jam di kamar Arashi hanya ada jam analog, tidak ada yang bisa menunjukkan tanggal di sana.

"Jam gak guna!"

Lagi-lagi Arashi membanting benda ke lantai hingga hancur berkeping-keping.

Arashi segera ke lantai bawah untuk mengecek kalender yang tergantung di dinding dekat dapur. Sesampainya di sana Arashi langsung terlutut menatap lantai dan menyadari kebodohannya.

"Kalau aku tau hari ini tanggal berapa, ngapain aku nyari kalender!" ucap Arashi bermonolog sendiri dengan nada putus asa.

Kalau begitu harapanku cuman satu!

Arashi pun berkeliling mencari Neko, karena jika benar ini adalah hari Minggu, maka Neko pasti ada di rumah. Dengan begitu Arashi bisa bertanya pada Neko hari apakah ini.

Namun, bukannya Neko yang dia temukan, malah sebuah catatan dengan cap kaki dari Neko. Arashi terdiam sejenak melihat tulisan itu.

"Ini pertama kalinya aku melihat tulisan Neko, dan aku tidak bisa membacanya sama sekali." Ingin rasanya Arashi menangis darah, sayangnya hal itu tidak bisa.

"Arashi-senpai! Sudah percaya ini hari Minggu belum? Setidaknya bukakan pintunya!" teriak Maki yang masih berada di luar.


NEXT>>>


Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now