191. Back to School

405 86 15
                                    

Tepat 7 hari sejak Arashi mendapat hukuman skorsing, kini saatnya Arashi kembali. Dengan sekolah yang sama, seragam yang sama, dan jalan menuju sekolah yang sama, tak ada yang berubah selama 7 hari Arashi meninggalkannya. Kecuali satu hal.

Tatapan para siswa, terutama siswi pada Arashi terdapat perubahan yang drastis. Jika biasanya mereka tidak mau tau dengan Arashi, kini mereka mempelototi Arashi ke mana pun dia melangkah. Tatapan mereka begitu instens, saking intensnya dapat membuat bulu kuduk Arashi merinding.

Ya, apa mau dikata. Selama 7 hari itu gosip tentang Arashi yang mencoba mengintip kamar ganti perempuan tersebar luas. Hanya saja gosipnya menjadi sedikit menyimpang, karena dalam gosip itu dikabarkan ketua OSIS adalah rekan kerjanya Arashi.

Sraaag

Arashi masuk ke kelasnya dengan tenang. Seisi kelas yang mulanya begitu ramai, tiba-tiba terdiam dan menatapi Arashi. Merasa lelah diperlakukan seperti itu sepanjang pagi, Arashi pun balas menatap. Tentunya dengan aura gelap yang seakan mengisyaratkan 'Kalau masih berani menatapku, kubunuh kalian'.

"Ah Arashi-kun, hari ini kau sudah masuk yah." Sapaan itu berasal dari belakang tubuh Arashi. Sebuah sapaan hangat dari orang yang Arashi anggap paling akrab dengannya di kelas ini. Sosok gadis berambut pirang bergelombang yang selalu tersenyum saat berbicara dengan Arashi. Dialah Haruka.

"Yo, Haru-ka?"

Namun, tatapannya hari ini berbeda. Meskipun wajahnya tersenyum, tapi hatinya seperti siap membunuh.

"Kenapa kau tersnyum mengerikan seperti itu?" tanya Arashi

"Hmm? Ini seperti biasa kok. Ngomong-ngomong Arashi-kun, kau sendiri kenapa tidak mengalami kecelakaan selama diskorsing?" Kepala Haruka memiring, matanya terbuka lebar, tetapi hanya ada kegelapan di iris matanya itu. Arashi merasa kalau Haruka sedang kerasukan sesuatu.

"Apa kau juga marah tentang kejadian percobaan mengintip itu?" tanya Arashi memastikan.

"Hah? Apa maksudmu? Mana mungkin hal sepele seperti itu bisa membuatku marah. Yang membuatku marah adalah karena kau mencoba mengintip Erika dan bukan aku."

Jadi benar dia marah. Tunggu sebentar, bukannya berarti dia menawarkan diri untuk diintip!

"Haa, baiklah aku minta maaf, sebagai gantinya aku akan main ke rumahmu."

"Benarkah? Oke, janji yah!" Mood Haruka pun berubah 180 derajat.

Hmps, gampang sekali dibujuk.


NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now