30. Pickpocket [2]

1.3K 262 77
                                    

"Ah ketemu, di sini kau rupanya, dasar kucing pencuri!"

"Unya!"

"Ah, kau pria yang tadi!" Ayano ingat betul dengan tampang pria yang menabraknya. Bertopi dan setengah wajahnya tertutupi masker putih.

"Padahal aku sudah susah payah mencopetnya, dan kau seenaknya mengambil dariku, kembalikan dompet itu!" Pria itu mengeluarkan pisau lipatnya.

"Tu-tunggu dulu! Itu kan dompetku?! Apa maksud paman dengan kembalikan dompet itu?!" Ayano yang tidak terima dompetnya diklaim oleh orang itu pun membentak protes.

"Berisik! Pokoknya dompet itu milikku!"

Langsung saja pria itu menerjang dengan pisaunya. Namun, dia terhenti saat seseorang entah dari mana muncul dan memegang erat tangan kanannya yang memegang pisau. 

"A-apa-apaan orang ini, lepaskan tanganku!"

Teriakan pria itu sukses mengundang perhatian orang di sekitar. Semuanya diam terpaku saat melihat dua orang saling bertikai dan salah satunya memegang pisau.

"Melepaskan katamu? Heh, mana mungkinkan aku melakukannya?"

Ketimbang melepaskan, pemuda yang baru datang itu justru menggenggam dengan lebih erat tangan pria tersbut. Saking eratnya sampai membuatnya kesakitan dan melepaskan pisau secara tidak sengaja.

"Argh, sakit! Apa-apaan ini? Sakit sekali! Lepaskan aku, kumohon!" pinta pria itu sampai tertunduk dengan lututnya.

"Kalau kau benar-benar ingin kulepaskan, keluarkan semua dompet yang telah kau copet, sekarang juga!" Tatapan mata pemuda itu begitu mencekam. Aura yang menyembul dari belakang tubuhnya tidak bisa dianggap sepele. Melihat hal itu, si pria segera mengeluarkan dompet-dompet yang sudah dicopetnya. 

Kira-kira ada enam buah dompet yang dikeluarkan oleh pria itu. Dia akhirnya berlari terbirit-birit meninggalkan area perbelanjaan itu, dan nampaknya tidak akan pernah ke tempat ini lagi selamanya.

"Ka-Kagetora-kun?" panggil Ayano dari belakang dan sukses membuat pemuda itu berpaling.

"Oh, kau ada di sini?"

"Nyanyaw!"

"Hah? Neko juga di sini? Sedang apa kalian berdua di tempat seperti ini?" Arashi menautkan alisnya kebingungan.

"Ahaha, aku sedang belanja dan kebetulan bertemu Neko. Oh ya, tadi Neko mengembalikan dompetku dari pencopet yang tadi loh! Hebat sekali, terima kasih lagi yah Neko," ucap Ayano sambil mengelus-elus dahi Neko. "Ah, Kagetora-kun juga, terima kasih sudah melindungiku tadi." Ayano bertingkah agak canggung saat berterima kasih pada Arashi.

"Hm? Jangan dipikirkan, kau tidak perlu berterima kasih padaku," ucap Arashi tanpa berpaling.

Tak disangka Kagetora-kun cukup rendah hati juga.

Begitulah yang dipikirkan Ayano.

"Hehehe, saatnya memeras para pemilik dompet ini." Dengan cengiran lebarnya Arashi memeriksa satu per satu identitas pemilik dompet.

Ah, kutarik kembali kata-kataku. Untung dompetku sudah kembali.

Begitulah pikir Ayano kemudian.

NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now