131. Mad Scientist [2]

693 123 21
                                    

"Teletotet toteet!! Alat penerjemah bahasa kucing!" Hakase menunjukkan penemuannya seperti robot kucing berwarna biru dari televisi. Benda itu kotak, hitam, dengan lubang speaker yang besar. Dari kejauhan, mirip seperti recorder tua. "Dengan alat ini, aku bisa memahami perkataan Neko."

"Nyaa." Neko memulai dengan kalimat sederhana.

[Pip nyaa pip]

Begitulah alat itu menerjemahkan perkataan Neko.

"Entitas unik, tolong artikan," pinta Hakase pada Arashi.

"Dia bilang selamat siang, tunggu dulu, bukannya alatmu tidak berguna sama sekali?!" Arashi merebut alat itu dari tangan Hakase dan membantingnya ke lantai.

"Tenang saja, aku masih punya. Teletotet toteet!!! Alat penerjemah bahasa kucing versi dua!" Hakase menunjukkan benda yang sama persis dengan yang dia keluarkan sebelumnya.

"Nyaa." Neko kembali mengetes alat tersebut.

[Pip nyaa pip]

"Sama aja kampret!" Arashi kembali membanting penemuan tidak berguna tersebut. "Apanya yang versi dua?!"

"Ah, itu karena alat versi kedua dilengkapi dengan lampu kelap-kelip di atasnya."

"Lalu, kau masih punya penemuan lain?" tanya Arashi yang sebenarnya yakin jika masih ada lagi alat seperti itu, upgrade-nya tidak jauh berbeda.

"Ada. Teletotet toteet!! Alat penerjemah bahasa kucing neo upgrade!" Tak disangka-sangka, alat yang muncul berukuran sangat besar. Mata Arashi tercengang melihat ukurannya yang dua kali lebih tinggi dari badannya.

"Entitas unik, silakan berdiri di tempat ini." Hakase mengarahkan Arashi agar berdiri di tengah-tengah alat tersebut. Beberapa perlengkapan dipasang di tubuh Arashi, termasuk salah satunya adalah helm.

"Apa yang harus kulakukan?" tanya Arashi penasaran dengan kemampuan alat yang terlihat canggih itu.

"Tunggu saja," jawab Hakase.

"Nyaa." Sekali lagi Neko mengetes alat tersebut.

"Yak, entitas unik, terjemahkan!"

"Dia bilang selamat siang," jawab Arashi mengikuti arus.

"Akhirnya aku menciptakan alat penerjemah bahasa kucing yang mutakhir," ucap Hakase mengangkat tangannya sambil berpose kemenangan.

"E kampret, kalau aku juga yang menerjemahkan, apa gunanya benda sebesar ini?!" protes Arashi.


NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now