144. Worried

686 105 22
                                    

Hari sudah gelap dan Arashi belum juga pulang. Neko mulai khawatir. Mengingat kondisi mentalnya yang terlihat terpuruk, Neko tidak yakin Arashi bisa pulang dengan selamat.

Perkiraan terburuknya, dia akan pulang dengan selamat, tetapi orang di sekitarnya tidak. Siapa tau saking terpuruknya Arashi melakukan suatu tindak kejahatan sebagai pelepas stress-nya. Beberapa waktu lalu saja, karena merasa aneh tidak menjadi orang jahat selama seminggu, Arashi iseng menggeser orbit salah satu satelit sejauh 1 meter. Dia juga meretas kamera pengaman di ruang operator satelit untuk menonton kepanikan personil di sana.

Neko pun tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dengan penduduk kota ini nantinya. Karena itulah Neko tidak bisa membiarkannya sendirian. Bergegas Neko pergi keluar dan mulai mencari tuannya.

Firasatnya semakin buruk ketika menyadari rumah tetangganya masih gelap. Artinya Akiyama Emi masih belum pulang. Jika mereka berdua bertemu saat ini, apa yang akan terjadi Neko semakin tidak bisa membayangkannya.

Dengan keempat kakinya Neko segera ngebut ke sekolah. Melompati pagar yang tinggi, setibanya di atas pagar Neko baru sadar kalau dia bisa saja berlari di sela-sela pagar. Namun, dia kesampingkan itu karena sudah terlanjur memanjat.

"NYAAAAAWWW!!!" Neko berteriak kencang di tempat loker sepatu.

Tidak ada tanda-tanda ada orang di sekolah ini. Neko pun berbalik arah dan mencari Arashi di jalur pulangnya. Neko ingat setiap Arashi pulang, dia selalu menggunakan jalan sedikit memutar melewati sebuah taman. Karena itulah ketika Neko tidak berpapasan di jalurnya berangkat tadi, besar kemungkinan dia ada di jalur ini.

"Nyah!" Dari kejauhan Neko melihat siluet yang menyerupai Arashi, tetapi dia terkejut saat melihat ada siluet lain di sampingnya. Siluet seorang wanita berpakaian rapi dan bertubuh sintal. Akiyama Emi.

Neko pun langsung menggas agar bisa melindungi tuannya dari Emi, tapi angin berhembus cukup kencang, membuat pandangan Neko terhalang. Saat itulah dia mendengar suara tuannya.

"Akiyama-san, bagaimana kabarnya Maki?"

"Ke-kenapa kau tau?"

Neko pun terdiam mengamati mereka berdua dari kejauhan.


NEXT>>>

Bad Boy and His CatWhere stories live. Discover now