172. Fool

448 84 31
                                    

Hari ini adalah hari olahraga di mana para siswa kelas 1-A dan kelas 1-B melakukan kegiatan bersama di gedung olahraga. Berbeda dengan para gadis yang berenang, para lelaki ini disuruh untuk tanding basket. Dan Arashi ditunjuk untuk ikut bermain.

"Hey Udin," panggil Arashi pada pemuda yang duduk di pinggir lapangan.

"Hah? Eh? Kagetora-sama bukannya Anda sedang--"

"Ssshh!" Belum selesai Sudo kebingungan, Arashi sudah mencegatnya dan menariknya keluar gedung.

"Bagaimana bisa?" tanya Sudo setelah dibawa keluar. Harusnya saat ini Arashi sedang bermain, kenyataannya tidak ada yang sadar kalau Arashi telah meninggalkan lapangan.

"Masalah itu tidak penting, yang lebih penting, di kelasmu 1-A apa ada gadis yang cantik?" tanya Arashi penasaran.

"Hmmm, ada sih beberapa. Memang kenapa?" tanya Sudo kebingungan.

"Bagus, temani aku mengintip ruang ganti cewek!"

"Heee?! Tidak, tidak, tidak! Terlalu berbahaya!" tolak Sudo, tetapi pendapatnya itu tidak bernilai apa-apa. Arashi tetap menyeretnya untuk ikut serta ke ruang ganti perempuan.

"WOOOAAH!!!"

Nampaknya para gadis itu sangat menikmati permainan air mereka.

Begitulah pikir Arashi saat mendengar sorakan riang di luar sana.

"Jadi, yang mana yang punya cewek cantik?!" tanya Arashi bersemangat.

"Eemmm, yang ini kurasa," tunjuk Sudo pada loker bernamakan Erika.

"Hoo, nama yang tidak asing."

Brak!

Arashi pun membuka loker baju milik Erika.

"Ka-Kagetora-sama, saya rasa kita harus segera pergi dari sini, beneran bahaya kalau ketahuan!"

"Sabar, setelah kutaruh kamera tersembunyi di lokernya, kita akan pergi. Tapi sebelum itu, aku ingin menginspeksi pakaiannya dulu." Arashi makin tersenyum lebar.

Namun, senyum itu kandas ketika dia mendengar suara langkah mendekat. Arashi pun segera berpaling ke arah Sudo yang sudah memutih saking takutnya.

"Sembunyi!" perintah Arashi singkat.

Tanpa basa-basi Arasi segera masuk ke dalam loker dan menutupnya, sedangkan Sudo yang panik, bresembunyi di bawah bangku panjang.

Yang datang ke ruang ganti itu adalah Erika. Melihat wajahnya dari dalam loker, kini Arashi mengingat gadis itu, dia yang waktu itu mewawancarainya di radio sekolah. Dan jika dia ada keperluan di sini, pasti dia akan membuka loker tempat Arashi bersembunyi saat ini.

Gawat gawat gawat gawat!!!

Arashi panik. Dirinya semakin panik saat Erika berdiri di depan lokernya.

"Eh? Kenapa lokernya tidak bisa dibuka?" tanya Erika heran. Tentu saja itu karena Arashi menahan pintunya dari dalam.

Sudo yang bersembunyi di bawah kursi, harap-harap cemas karena posisi Tuannya akan ketahuan dalam sekejap, dan dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Namun,

Trulululu

"Ah!"

Jduk

Handphone Sudo tiba-tiba berbunyi, dan yang menelponnya, tidak lain adalah iblis yang sedang bersembunyi dalam loker.

"Eh? Siapa itu?" Erika pun memalingkan pandangannya. Sosok Sudo pun menyembul keluar dari bawah kursi.

"Kyaaaaaa!!!"

Erika mengambil apa saja yang bisa dia jadikan senjata untuk mengusir Sudo ke luar. Dan di luar, para gadis yang mendengar teriakan Erika sudah berkumpul dan mengepung Sudo.

"Loh Kirihara-kun, sedang apa kau di sini?" cegat Ayano.

"Tunggu! Aku hanya diseret Kagetora-sama! Aku tidak melakukan apa-apa! Kumohon ampuni aku!" Sudo meringkukkan badannya dalam ketakutan.

"Kagetora-kun kau bilang? Berarti dia sedang bersembunyi di ruang ganti saat ini?"

Akira Fuuka sebagai ketua kelas 1-B pun merasa bertanggungjawab. Dia dan beberapa gadis lain ditemani guru pendamping mencari ke dalam ruang ganti. Setiap loker mereka buka. Namun, Arashi tidak ditemukan di mana-mana


NEXT>>>

Bad Boy and His CatNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ